Mohon tunggu...
Wahyu Rinda
Wahyu Rinda Mohon Tunggu...

Sedang menempuh Strata 1 jurusan Manajemen UIN MALANG\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektifkah "Absen Berjalan" Bagi Mahasiswa?

3 Desember 2013   11:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:23 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ya, absen berjalan. .  baru saya temui ketika duduk di bangku kuliah. Absen diberikan oleh dosen kepada Mahasiswa kemudian bagi yang "hadir" membubuhkan tanda tangan sesuai nama mereka, bagi yang tak hadir otomatis kosong, tak ada tanda tangan.  Tak sedikit, Mahasiswa yang memanfaatkan absen berjalan itu untuk melakukan kecurangan. Bagi kami, istilah "titip absen" sudah tak asing lagi. Ketika ada salah seorang teman yang tidak masuk karena berbagai alasan, kita bisa memanipulasinya dengan cara memberikan tanda tangan sesuai dengan namanya. Praktek kecurangan seperti ini dapat tumbuh subur pada suatu mata kuliah dimana dosennya tidak peduli terhadap kehadiran Mahasiswanya.

Tetapi tidak semua dosen seperti itu. Saya sendiri pernah menjumpai, adakalanya absen berjalan digunakan seorang dosen untuk menguji kejujuran Mahasiswa. Dan benar saja, ketika absen berjalan itu sudah selesai, semua mahasiswa yang hadir sudah memberikan tanda tangan, tidak diduga dan di sangka-sangka, Dosen Killer yang biasanya acuh terhadap kehadiran mahasiswa . . tiba-tiba memanggil nama kami satu persatu. Mengecek kebenaran tanda tangan kami. Kecurangan itu pun terbongkar, ada salah satu Mahasiswa yang tidak hadir, tapi anehnya ada tanda tangannya. Pertanyaannya, siapakah yang menanda tangani?

Sejenak kelas kami hening, ketika dosen itu bertanya "Kalian mengaku saja, siapakah yang tanda tangan ini tadi?" kemudian  ada salah seorang mahasiswa yang angkat tangan, dan mengaku telah memanipulasi absen tersebut, karena perintah seorang teman. Pada Akhirnya, Mahasiswa yang memanipulasi dan yang menyuruh itu pun diwajibkan menghadap dosen di kantor.

Itu baru yang ketahuan, sampai saat ini, masih banyak Mahasiswa yang melakukan aksi curang ini. Selain, kurangnya kesadaran Mahasiswa akan kejujuran, faktor kelalaian dosen juga menjadi penyebab utama. Menurut saya, lebih baik jika absen dilakukan dengan cara memanggil nama mahasiswa satu persatu, sehingga berbagai kecurangan dapat diminamilisir dan metode absen seperti ini masih dilakukan oleh beberapa dosen di setiap pertemuan, baginya haram absen berjalan. Kalaupun harus absen berjalan alangkah baiknya seorang dosen mengecek ulang kebenarannya, agar tidak ada kesempatan lagi bagi Mahasiswa untuk terbiasa berbuat curang.

Sekian. Semoga Bermanfaat. Amiiin

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun