Mohon tunggu...
Wahyu Langgeng Prastiyo
Wahyu Langgeng Prastiyo Mohon Tunggu... Guru - Belajar, Mengajar, Romanista, Penikmat Film

Tenaga Pendidik di SMA N 1 Kota Mungkid

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Mulan" Tak Mengecewakan

8 Januari 2021   07:46 Diperbarui: 8 Januari 2021   07:48 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Kesetiaan, Keberanian, dan Kejujuran."Menonton Mulan satu ini, harus lepas dari bayang film animasinya. Karena sejatinya film ini punya tujuan yang berbeda, meski cerita utama animasinya tetap dipertahankan.

Seorang gadis kecil ber'chi' di luar nalar dihadapkan dengan kentalnya paradigma bahwa seorang anak perempuan tidak 'sah' memiliki kekuatan tersebut. Paradigma lingkungan keluarga dan adat membelenggu kemampuannya: 'wanita menjaga martabat keluarganya dengan dijodohkan, menikah, dan kemudian menjadi istri yang baik untuk suaminya'. Hingga satu peristiwa datang dan memaksannya untuk menentang.

Tidak ada missing cast. Mulan diperankan dengan porsi yang pas oleh Liu Yifei dengan paras cantik lumayan machonya. Karakter lain juga diperankan tanpa 'overact' oleh para castnya. Mulai dari keluarga, Kaisar, jenderal, hingga sang vilain.
Kredit khusus untuk karakter Cricket, you're so funny!

Film berdurasi hampir dua jam ini lebih fokus pada kisah heroik pembuktian seorang wanita dengan jalannya. Menyisipkan pesan moral bahwa seseorang yang dapat berjuang pantang menyerah dan sukses di tengah-tengah kesulitan adalah orang yang tersukses di antara orang sukses lainnya

Scene action digarap cukup yahut, mampu nyangkut di ingatan, terutama saat Mulan menendang tombak dan panah di udara serta cara meghindar anak panah di atas kuda. Dengan sedikit bumbu drama haru dan komedi yang lumayan pecah, film ini cukup mampu mengaduk hati dan menghibur.

Bila dikulik lebih dalam, ada beberapa hal yang sedikit disayangkan. Pertama, film ini digarap dengan naskah dialog yang kuat, namun ada beberapa scene yang sedikit terlihat kaku karena pengaruh penggunaan bahasa inggris untuk film berlatar mandarin. Kedua, penampakan burung phoneix mungkin bisa dimaksimalkan, agar keagungan burung legend ini lebih terpancar. Ketiga, perubahan karakter dari second vilain bisa diperdalam agar tidak terkesan mendadak.

Well, dari sekian kekurangan yang ada, Mulan Live Action telah memperkaya khasanah cerita dunia Disney yang memang dikenal dengan kisah-kisah animasinya yang memorable.

Bagi saya, Mulan tak mengecewakan. 8.0/10

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun