Pada jaman dahulu disebuah desa  tinggalah dua orang pemuda yaitu si buta dan di lumpuh . Saat itu semua penduduk pergi ke ladang untuk bekerja. Dan hanya si buta dan si lumpuh yang ada . Hari sudah mulai siang dan si buta merasa lapar dia berteriak pada si lumpuh . Hei si lumpuh boleh kah aku meminta apimu untuk memasak aku sangat lapar .Â
Lalu si lumpuh menjawab tapi aku tdak bisa mengantarkan pada mu. Lalu si buta menjawab Tidak apa aku akan menyuruh anjing ku untuk mengambil kan nya .si lumpuh pun menjawab baik lah . Lalu anjing peliharaan si buta pun pergi ke rumah si lumpuh untuk mengambil kan api . Dan sesampainya di sana si lumpuh pun mengikat batang kayu api di ekor si anjing .Â
Di perjalanan pulang karena angin kencang batang kayu api akhirnya menyalah dan ekor anjing pun terbakar karena anjing itu kepanasan dia pun lari terbirit-birit karena ekornya kepanasan dan terbakar . Si lumpuh yang melihat kejadian itu pun menertawakan si anjing dan memberi tahu kepada si buta , hey si buta lihat lah anjing mu ekornya terbakar dan dia sedang berlari terbirit-birit2 karena kepanasan .Â
Mendengar hal itu si buta Malah ikut tertawa dan mereka dua menertawakan si anjing tersebut bersama. Tiba2 saja hujan turun deras dan petir beserta banjir dan tiba air laut pun naik dan menjadi Tsunami . Dan semua warga termasuk di buta dan si lumpuh terbawa sunami .dan akhirnya kini tempat itu menjadi sebuah pantai yang di sebut Torong ninge.
Nama : Wahyu Elvira
Tugas :Sastra Lisan
Mahasiswa Universitas Pamulang