Mohon tunggu...
Wahyu Eka
Wahyu Eka Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa penerima besiswa perestasi 75% stp terisakti

Penerima beasiswa perestasi 75% dari sekolah tinggi pariwisata trisakti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Budaya "Bau Nyale" dari Lombok

27 Februari 2021   03:31 Diperbarui: 27 Februari 2021   03:56 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Nyale,Sumber: Google)

Hai para edusiana,hari ini mari kita sedikit mengenl salah satu budaya dari negeri kita ini,budaya ini berasal dari salah satu pulau yang indah nan menawan yaitu pulau lombok. Budaya yang akan kita bahas kali ini adalah "Bau Nyale" yang memiliki arti Bau(mengabil/menangkap),Nyale(salah satu sepesies cacing laut),nah budaya ini adalah budaya dari suku sasak lombok yang di adakan hanyal setahun sekali,dan juga dari budaya ini memilikinilai sepiritula yang cukup sakral,dan ada fakta menarik lagi dimana cacing laut atau Nyale ini hanya bisa di temukan setahun sekali di pantai bagian selatan lombok,seperti Kuta cacing ini juga tidak bisa di temukan di daerah manapun selain lombok,bahkan di pulau lombok jika tidak pada bulan feberuari,dan di pantai bagian selatan lombok seperti kuta,cacing ini tidak dapat di temukan.

Mungkin para edusiana bertanya-tanya mengapa hal unik ini bisa terjadi,mari kita masuk ke pembahasannya yaitu di awalai dari kisa seorang putri yang bernama, Putri Mandalika,Putri Mandalika adalah putri yang sangat cantik di lombok semua pangeran di pulau lombok ini memperebutkan kecantikanya,tidak hanya pangeran bahkan masyarakat biasa juga sangat mengagumi kecantikan dari Putri Mandaliaka ini,karena di perebutkanya Sang Putri membuat para pangeran bersaing dengan cara apapun untuk mendapatkanya,karena itulah Sang Putri menjadi bimbang dan bingung untuk memilih siapa yang akan di terimanya,Sehingga Sang Putri memutuskan untuk melopat di laut bagian selatan lombok dan bersumpah untuk menjadi cacing laut atau Nyale agar dirinya bisa di ambil dan di miliki oleh semua penduduk dan masyrakat suku sasak di lombok.

Itulah singkat cerita dari Budaya Bau Nyale ini,ada sebuah mitos di masyarakat lombok dimana jika kita mencoba memelihara nyale tersebut dan kita merawatnya hingga bulan kemunculannya habis,maka nyale tersebut akan hilang walaupun sudah di simpan di tempat tertutup,itu lah salah satu ke unikan budaya di lombok,masih banyak lagi budaya di negara kita Indonesia ini yang sangat unik,maka kita sebagai generasi muda harus selalu menjaga dan melestarikan budaya kita karena jika bukan kita sebagai generasi penerus siapa lagi yang akan melanjutkan budaya ini.

Pesan singkat ynag ingin saya sampaikan,mari kita sebagai generasi muda,sama-sama mepelajari budaya dan adat-istiadar kita lalu kita mengenalkan dan melestarikanya agar,tidak luntur dimakan waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun