Seorang wanita hanya perlu mengetahui seorang pria saja untuk memahami seluruh pria; sedangkan pria mungkin tahu semua wanita dan tidak memahami satu pun dari mereka. HELEN ROWLAND
Percintaan itu unik, mereka punya nafas untuk bercerita, bahagia serta kadangkala ada jamet-jametnya. Sedih wajar, dan bahagia juga lebih wajar. Sebab tujuan dari menjalin hubungan percintaan adalah bahagia, meskipun dibumbui sakit hati karena ada saja gesekannya.Â
Hubungan selalu mengalami ujian, tidak ada hubungan tanpa ujian. Bahkan jika tidak nampak ujian dalam hubungan, maka pasangan itu sendiri mengujinya dengan segala bentuk kreatifitas mereka. Sehingga pada suatu waktu yang tak diketahui, pertengkaran sering terjadi karena dimulai dari kesengajaan karena tidak ada ujian dari luar.Â
Dalam hal ini mengenai bagaimana secara khusus perempuan melakukan pengujian terhadap pasangannya. Ketika perempuan memberi laki-laki nya dua pilihan. Maka percayalah, laki-laki itu sedang berada pada perintah untuk memilih bukan pada pilihan yang disediakan dengan fokus ke pertanyaan. Namun memilih apa yang diucapkan perempuan yang baik-baik, lalu itulah kemudian laki-laki dipaksa membuat kesimpulkan sebagai pilihan terbaik diberikan kepada perempuan.
Contohnya ketika laki-laki diajukan pertanyaan;
"Kamu pilih aku karena sifatku yang baik atau pilih aku karena aku cantik? "
Maka sebenarnya jawaban bagi laki-laki akan melihat opsi, dan akan memilih salah satu dari sekian disediakan. Namun bagi perempuan, mereka lebih berpikir out of the box, melihat konteks dan sesuatu yang di luar pilihan. Perempuan berharap pilihan dari laki-laki haruslah idealnya memilih yang baik untuknya. Sehingga ideal jawaban bagi perempuan jelas menginginkan "laki-laki memilih perempuan itu karena cantik dan baik sifatnya".
Namun namanya saja laki-laki, mereka agak lebih kaku, lebih formal dan mengikuti perintah yang disediakan. Mereka sulit melihat keinginan dari sik perempuan, seperti nya laki-laki sama dalam pola ini. Bahwa ketika laki-laki diajukan pertanyaan oleh pasangannya. maka mereka akan fokus ke pertanyaan itu, bukan ke perasaan sik perempuan.Â
Contoh ketika perempuan mengajukan pertanyaan;
"Kamu lebih suka wajah aku dengan sifat mantanmu, atau wajah mantanmu dengan sifatku?".