"Kematian adalah kehilangan dirinya di dunia atau kehilangan atas seseorang. Bagaimana ketika tangisan itu berakhir sebentar atas kepergian kita. Kemudian semua berjalan seperti biasa-biasanya"
Jika aku mati esok, bagaimana nasib dunia?. Jawaban nya, dunia akan berjalan seperti biasa. Sebagaimana orang-orang asing asing di luar sana menjalankan kehidupan mereka. Para ibu-ibu yang mengandung selama sembilan bulan akan berjalan sesuai takdir mereka. Para bapak-bapak yang merantau ke berbagai belahan negara untuk sesuai nasi. Para pejabat yang tetap konsisten melakukan korupsi dan merugikan negeri. Para aktivis yang melakukan demontrasi yang terus menerus tanpa di dengari. Para hewan di hutan yang diburu demi sebuah kepuasan kebinatangan manusia tetap dijalani. Semua akan berjalan seperti biasa.Â
Jikalau aku mati?, maka semua akan berjalan seperti biasa, bagaimana bumi akan tetap berotasi dan berevolusi,perang ukraina-rusia masih tetap terjadi dan pertengkaran dimana-mana akan terus menerus tampil dengan berbagai versi.Â
Kematian aku dan kita sendiri tidak berdampak besar bagi dunia ini. Kematian kita, adalah tangisan beberapa manusia yang kita kenal, kesedihan lama dari orang-orang yang mencintai kita. Sisanya, akan berjalan seperti biasa, banyak hal dan bahkan kematian kita bukan duka penting bagi dunia ini.Â
Seandainya aku mati besok, maka tidak akan ada terjadi apa-apa. Jikapun kita adalah seorang presiden sekalipun, maka kematian nya akan diberitakan diseluruh dunia di beberapa masa, kesedihan pun akan terjadi dibeberapa negara dan waktu. Sisa setelah, tiada lagi ingatan mendunia, kematian nya akan jadi kenangan, dan tidak lagi diingat begitu kuat oleh banyak orang.Â
Bagaimana dengan aku, kita semua ini jika kita mati esok hari, siapa yang akan bersedih?. Tentu ada yang bersedih, namun tidak banyak dan tidak lama. Mereka yang menangisimu dan bahkan tidak peduli akan kematianmu menunjjukan aku dan kamu tidak terlalu penting akan kehidupan di dunia ini. Dunia tidak akan berduka jika kita mati, camkan itu, ingat dan tulis sedalam mungkin dalam hati. Tujuannya untuk intropeksi diri, bahwa kita bukanlah siapa-siapa di dunia ini.Â
Hidup hanya sekali, dan jika hidup sekedar hidup di jalani. Maka, hidup sebagai manusia akan sama saja seperti batu, pohon dan hewan-hewan dihutan. Maka, mari hidupi hidup ini dengan memaknai, alasannya adalah untuk menemukan kesejatian diri. Bahwa ketika memaknai hidup, maka sama halnya menjadi manusia bijaksana dan arif menyingkapi.Â
Meski kita mati esok hari, namun keadaan telah memaknai, maka setidaknya mati kita telah bermanfaat bagi orang banyak. Sehingga, meskipun dunia tidak penting kita hilang atau tidak. Namun, setidaknya kita telah menunjjukan pada dunia ini bahwa semasa hidup seorang seperti kita telah memaknai hidup dengan menjadi mahkluk yang bermanfaat.
"Jika kita mati esok, ternyata dunia akan baik-baik saja dan semua akan berjalan seperti biasa-biasa saja. Hanya, beberapa saja orang-orang yang mencintai Kita akan bersedih. Lalu menunggu waktu, mereka akan kembali bahagia"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI