Ruang tamu berisi toples-toples kue lebaran. Meriah. Anak-anak bercanda dengan para sepupunya.
Salam Tempel time... !
Ada yang lucu. Ayah ikut dalam antrian barisan salam tempel. Anak-anak dan sepunya protes sambil tertawa. Ayah memang begitu. Sukanya menggoda.
Keceriaan ada dalam kumpul bersama di hari lebaran. Saling bermaaf-maafan, menjadikan mereka  kembali putih. Memaafkan segala kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Manusia tempatnya khilaf. Kadang tidak terasa berbuat kesalahan. Meskipun juga pernah berbuat kesalahan saat jengkel. Sengaja. Padahal menyakiti orang lain itu tak baik. Hayo, enggak boleh ya.
Nah, saat lebaran inilah, saling memaafkan, kembali ke titik nol. Kosong-kosong, ya!
Kesalahan tidak butuh diingat. Ingat saja kebaikan-kebaikan. Bukan kejelekan dan lainnya.
So, untuk teman Kompasianer, saya sekeluarga mengucapkan: "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H. Mohon maaf atas segala kesalahan saya, baik yang sengaja maupun yang tidak. Manusia tempatnya salah dan tak pernah bisa sempurna. Begitu juga kami."
Ciao... Salam,
Wahyu Sapta.
Semarang, 14 Juni 2018.
"Eh, Bun. Udah selesai tulisannya?""
"Sudah Ayah. Makasih ya Yah, sudah mendukung Bunda buat nulis. Ayah baik hati,"
"Sama-sama, Bun."
Semarang, 14 Juni 2018.