Mohon tunggu...
Wahyu EkoJatmiko
Wahyu EkoJatmiko Mohon Tunggu... Dokter - Orthopaedic enthusiasm, Medical doctor

Dokter Umum RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Veritas, Probitas, Iustutia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sindrom Terowongan Karpal (CTS): Jangan Hiraukan Gejala Kesemutan atau Kebas pada Jari-jari Tangan Anda!

1 Maret 2021   12:10 Diperbarui: 1 Maret 2021   14:27 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sindrom terowongan karpal (Carpal Tunnel Syndrome / CTS), adalah salah satu neuropati perifer lokal yang tersering, disebabkan oleh kompresi nervus medianus pada pergelangan tangan. Prevalensi CTS ini meningkat pada orang populasi yang secara repetitif melakukan gerakan pada pergelangan tangan. 

Manifestasi klinis yang biasanya muncul pada kasus CTS ini yaitu nyeri, keram dan kekakuan, serta perasaan kesemutan pada regio yang diinervasi oleh nervus medianus. Selain itu, nyeri dapat pula dirasakan pada semua jari-jari tangan, meskipun tidak diinervasi oleh nervus medianus. Gejala terasa memberat pada malam hari dan dapat membangunkan pasien. Gejala mereda apabila pasien menggerakkan tangannya.

Nyeri dan keluhan parastesia dapat menjalar ke segmen lain seperti lengan atas dan bawah, serta bahu. Pada kasus yang lebih berat, terjadi kelemahan otot-otot untuk menggenggam, dan timbul atrofi otot thenar (penyusutan ukuran otot atau otot yang mengecil). CTS biasanya terjadi pada kedua sisi, bilateral, namun manifestasi klinis biasanya bermanifestasi lebih berat pada satu sisi. Penyebab utama CTS adalah tenosynovitis fleksor namun, beberapa kondisi dapat memperberat gejala klinis misalnya struktur anatomis, infeksi, inflamasi, dan penyakit metabolic.

Faktor risiko terjadinya CTS antara lain usia tua, kehamilan, jenis kelamin perempuan, profesi tertentu, riwayat dalam keluarga, kelainan lain seperti hipotiroid, diabetes, penyakit autoimun, penyakit reumatologi, artritis, obesitas, kelainan ginjal, riwayat trauma, predisposisi anatomis lainnya.

Dalam melakukan penegakkan diagnosis sindroma terowongan karpal (CTS) haruslah dilakukan proses anamnesis yang tepat dan sesuai meliputi factor risiko yang mungkin dimiliki oleh pasien. Anamnesis berdasarkan karakteristik gejala yang dialami oleh pasien yaitu kesemutan dan rasa tersetrum pada regio yang dinervasi oleh nervus medianus, gejala memberat pada malam hari, gejala mereda dengan menggerakkan pergelangan tangan, gejala akan memberat dengan aktivitas yang melibatkan gerakan aktif pada pergelangan tangan seperti menyetir atau mengangkat telepon, kelemahan pada gerakan abduksi digiti I. Selain itu, perlu ditanyakan terkait lokasi dan radiasi gejala yang muncul untuk mengeksklusikan kelainan saraf lainnya.

Penting bagi dokter untuk mendiagnosis CTS?

Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan dan dianggap cukup sensitif terhadap CTS ini adalah Phalen's maneuver dan Tinel's sign. Phalen's maneuver dilakukan dengan memfleksikan pergelangan tangan 90o selama satu menit, dan dikatakan positif apabila gejala pada nervus medianus tercetus. Tinel's sign dilakukan oleh pemeriksa dengan mengetuk di atas ligament carpal transversum, dan dinyatakan positif apabila gejala nervus medianus tercetus. Pemeriksaan sensorik dapat dilakukan pada regio dermatom nervus medianus dengan pemeriksaan diskriminasi dua titik, vibrasi, dan test monofilament. Pemeriksaana motorik dapat dilakukan untuk mengetahui kekuatan motoric dan ruang gerak sendi pergelangan tangan atau dapat dilakukan tes menggenggam. Inspeksi dapat ditemukan deformitas, bengkak, atrofi otot thenar.

Pemeriksaan elektrofisiologis masih bersifat kontroversial, karena ditemukan bahwa pasien yang mengalami gejala spesifik CTS, hanya sekitar 45% pasien yang menunjukkan adanya neuropati nervus medianus. Persentase minimal pada kelompok kontrol yang tidak memiliki gejala spesifik juga ditemukan hasil neuropaty nervus medianus. Pemeriksaan elektromyografi dilakukan untuk mengetahui kondisi aksonotmesis dan neurotmesis, namun tidak dapat mengetahui kondisi neuropraksia hal ini dikarenakan, EMG dapat menunjukkan kelainan inervasi otot apabila telah terjadi denervasi lebih dari tiga minggu. Pemeriksaan Tinel's sign juga akan menunjukkan hasil yang positif apabila nervus medianus mengalami kondisi aksonotmesis atau neurotmesis.

Bagaimana cara menanganinya?

Pasien sebaiknya menghindari pergerakan sendi pergelangan tangan yang bersifat repetitif, menggunakan barang-barang yang bergetar yang dapat memperburuk gejala. Pasien dalam bekerja juga sebaiknya mengukur posisi ergonomis yang sesuai dan nyaman apalagi posisi atau gerakan dilakukan dalam waktu lama, seperti pekerja di depan komputer atau supir.

Wrist Splints

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun