tuli, tapi Anda akan heran saat tahu ada pesantren gratis untuk anak-anak tuli menghafal Al-qur'an. Seperti yang dialami oleh Erlita Agustina, seorang sarjana pendidikan fisika.
Mungkin Anda tak asing lagi mendengar istilahKetika mengetahui Pesantren Abata pertama kali, wanita yang biasa dipanggil Tata ini merasa takjub, terlebih saat tahu para santri di pondok itu belajar bahasa verbal sehingga mampu memahami pembicaraan orang lain.
Pesantren Abata sendiri sudah lima tahun berdiri. Sekarang ada puluhan santri yang mondok di sana. Mereka tidak hanya belajar membaca dan menghafal Al-qur'an, tapi juga ilmu akademik umum.
Awalnya, wanita kelahiran 10 agustus 1995 ini mendapat info lowongan kerja dari temannya di media sosial. Kebetulan info yang tertera di lowongan itu tidak mengharuskan calon guru lulusan pendidikan Sekolah Luar Biasa namun sarjana pendidikan, seperti PGSD, PGPAUD, dll.
Hal ini dikarenakan di Temanggung sendiri masih minim tenaga pengajar yang berasal dari lulusan sekolah luar biasa. Terapis wicara pun masih banyak didatangkan dari luar kota.
Tata berani mengambil langkah untuk mencalonkan diri menjadi guru di sana. Berbekal ilmu, pengalaman, dan kesesuaian jurusan semasa kuliah, ia akhirnya diterima dan mulai mengajar pada bulan September tahun 2021 di jenjang SMP.
Di awal bekerja, wanita ini sempat mengalami kesulitan karena tidak mempunyai basic mengajar anak tunarungu/tuli. Selain itu, tidak adanya materi khusus yang harus disampaikan ke anak-anak waktu itu membuat Tata makin kebingungan.
Namun, seiring berjalannya waktu, wanita kelahiran Magelang ini menerima berbagai pelatihan tentang ketunarungunan, cara berkomunikasi dengan anak-anak, cara menangani mereka, dll.
Pelatihan seperti tadi diadakan oleh Yayasan Abata untuk meningkatkan skill, pengetahuan dan wawasan ketunarunguan para ustazah Abata. Di samping itu, mereka bisa lebih menjiwai, paham karakteristik anak-anak tunarungu, lebih percaya diri, dan tahu cara  menangani anak didiknya.
Tidak hanya fisika yang diajarkan oleh Tata, tapi juga berbagai macam mata pelajaran termasuk olah raga. Ia berusaha menyesuaikan diri dengan mengajar sebaik mungkin, memahami bagaimana anak-anak didiknya.