Mohon tunggu...
Wahyu Purnomo
Wahyu Purnomo Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa tingkat akhir prodi Sastra Indonesia. nyambi skripsi: kerja!

Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jersey: Identitas dan Komoditas Tim yang Berlaga

4 Maret 2019   13:48 Diperbarui: 6 Maret 2019   21:29 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Musim baru 2019 Liga Indonesia memang belum dimulai, tapi geliat setiap tim untuk menyambut musim baru ini dapat dirasakan dari awal tahun 2019. Setidaknya tim-tim yang berlaga pada Liga 1 2019 sudah sibuk dengan beberapa agendanya seperti transfer pemain, perilisan jersey pramusim, maupun uji tanding sebagai sarana seleksi skuad.

Jersey dalam sebuah klub sepak bola selain merupakan seragam bertanding juga bisa dimaknai sebagai identitas tim itu sendiri juga sebagai sarana untuk menunjukan kebesaran timnya dalam menggaet sponsor yang akan menyokong tim dalam satu musim kompetisi. Pada liga 1 musim kemarin tercatat beberapa tim memasang lebih dari tiga sponsor utama di jerseynya.

Geliat tim dalam merancang jerseynya bisa dikatakan mulai meningkat sejak musim kompetisi 2017, beberapa tim seperti PSM Makasar, Madura United, Bali United, bahkan Persib bandung sudah mulai menggunakan desain mereka sendiri untuk jersey yang dikenakannya untuk musim kompetisi tersebut. Selain itu beberapa tim pun sudah mulai menggunakan apparel-apparel yang sebelumnya belum pernah menghiasi jersey peserta liga, di antaranya adalah Mbb apparel, Forium, Riors ataupun jersey produksi sendiri seperti yang dilakukan oleh Bali United maupun Persebaya Surabaya.

Desain-desain jersey yang makin segar dengan balutan inovasi khas tiap-tiap apparel kini sudah banyak digunakan oleh tim-tim liga 1 maupun 2. Kebutuhan akan tampilan yang modern tanpa menghilangkan identitas klub masing-masing membuat semua tim berlomba-lomba dalam merancang jerseynya tersebut. Bahkan dalam satu musim kompetisi tak jarang beberapa tim pun membuat jersey untuk menjalani kompetisi pramusim seperti yang di lakukan oleh Persebaya, Bayangkhara FC, Persela, atau PSIS untuk menyambut liga musim 2019.

Kesadaran tim-tim ini didorong oleh kepentingan untuk mendapatkan dana tambahan dari segi penjualan pernak-pernik tim yang tentu akan digandrungi baik oleh pendukung tim tersebut maupun wisatawan yang datang ke kota di mana tim tersebut berasal. Tiap tim mempunyai strateginya masing-masing dalam memasarkan pernak-perniknya, seperti beberapa tim membuat toko resmi klub yang memang khusus membuat perlengkapan yang berkaitan dengan klub itu sendiri, seperti yang telah dilakukan oleh Persebaya, Bali United, Persija, maupun PSS Sleman.

Hal ini dirasa cukup ampuh untuk meningkatkan pemasukan tim, meskipun kita semua tahu bahwa di Indonesia pembajakan jersey bukanlah hal yang baru dan paling ditakuti oleh tiap manajemen klub. Namun, perlawanan terhadap pembajakan kini benar-benar serius dilakukan oleh tim dengan mengkampanyekan pada pendukungnya agar memebeli barang asli yang dikeluarkan pihak klub dengan tujuan membantu klub untuk bertahan mengarungi liga karena ada pemasukan tambahan.

Pada musim baru ini, para manajemen klub telah mulai merilis beberapa jersey pramusimnya baik itu yang dikerjakan oleh manajemen tim itu sendiri atau bekerja sama dengan pihak lain. Pada tahun inipun beberapa apparel baru nampak menghiasi jersey beberapa tim seperti Warrix dengan Persela, Lotto dengan Semen Padang dan Bayangkhara, Munich dengan Arema FC menandakan bahwa persaingan tiap tim tidak hanya ada di lapangan, melainkan dalam segi kreativitas dalam menggaet sponsor baru untuk kelangsungan hidup tim tersebut. Salah satunya melalui jersey yang mereka kenakan. Pada kompetisi pramusim 2019 ini tercatat ada beberapa tim sudah mengeluarkan jersey untik pramusimnya, seperti Persebaya, PSIS, Persija, Persela, dan beberapa tim lainnya.

Hal ini tentu menjadi salah satu dorongan baru untuk tiap tim agar terus mempertahankan eksistensinya di kompetisi pada musim-musim selanjutnya, sebab para pendukung tim tersebut akan selalu menunggu gebrakan apalagi yang akan dilakukan tiap tim dalam merancang jerseynya. Apakah lebih baik atau malah menurun kualitasnya, dan desain-desain baru inipun menjadi acuan bagaimana sebuah tim mampu mengikuti persaingan dalam kreativitas dalam merancang jersey kebanggannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun