Mohon tunggu...
HIMUN ZUHRI
HIMUN ZUHRI Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Penulis

Himun Zuhri seorang aktivis yang saat ini sebagai kuli tinta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jika Hari Ini Jokowi-Prabowo Islah, Kok Jambi Malah Mau Dibelah?

13 Juli 2019   23:09 Diperbarui: 14 Juli 2019   23:43 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Editor Foto : Himun Zuhri

JAMBI - Sabtu (13/7/2019) merupakan hari yang bersejarah bagi Indonesia disaat Jokowi - Prabowo bertemu untuk pertama kalinya di stasiun MRT Lebak Bulus Jakarta pasca Pilpres April lalu. Tentu pertemuan guna islah ini dinanti-nanti banyak pihak baik pendukung 01 maupun 02.

Dan kedua tokoh nasional ini sepakat menyatakan tak ada lagi cebong-cebong, tak ada kampret-kampret yang ada hanya garuda, yang ada hanya merah putih. Semoga pertemuan maha penting ini dapat menyejukkan situasi politik nasional. Pemerintah tetap nyaman bekerja tentu tak terlepas dari kritikan yang konstruktif.

Dihari yang sama ada juga momen bersejarah dirasakan khusunya bagi masyarakat Jambi, Betapa tidak hari ini Jambi terancam dibelah, dibelah dalam artian luas baik secara administrasi pemerintahan maupun dibelah dalam artian adu kekuatan politik pra Pemilihan Gubernur.

Pertama, adanya acara Halal Bi Halal Forum Jambi Barat (FJB) yang digelar di Kota Jambi. Bukan soal halal bi halal-nya menurut penulis tetapi soal nama Forum yang mengadakan acara itu, yang mana didalam spanduk undangan terbuka tersebut terpampang jelas foto gubernur Jambi Fachrori Umar dan enam kepala daerah.

Keenam kepala daerah itu diantarnya Bupati Merangin Al Haris, Bupati Kerinci Adirozal, Walikota Sungai Penuh Asafri Jaya Bakri, Bupati Bungo Mashuri, Bupati Tebo Sukandar dan Bupati Sarolangun Cek Endra, kesemuanya dari Jambi wilayah Barat. 

Memang, secara geografis enam daerah itu berada dibagian barat provinsi Jambi. Tetapi mengapa harus ada Forum Jambi Barat, apakah harus ada pula Forum Jambi Timur. Lantas tujuan apa forum ini dibuat ?. Apalagi forum yang konon kabarnya telah lama berdiri, tetapi kok bangkit menjelang ajang Pilkada Jambi 2020. Jawab sendiri.

Tentu, bagi yang masih sayang-sayangnya dengan "bumi sepucuk jambi sembilan lurah" protes dengan adanya forum ini, bisa diartikan ini bentuk mengkotak-kotakan provinsi Jambi antara wilayah barat dan timur. Jika ingin berbicara kemajuan Jambi secara utuh, forum ini sejatinya bangkit jauh dari aroma musim Pilkada di hembus.

Kedua, bertepatan hari dengan acara halal bi halal FJB itu, tiga kepala daerah di wilayah barat yangmana fotonya ikut terpajang gagah di backdrop acara yang dibagian bawahnya juga memuat tulisan cukup menggelitik dan nyentrik yaitu "No Politik". 

Ketiga bupati itu, Al Haris, Adirozal dan Mashuri malah asyik mengadakan pertemuan penuh makna di kabupaten Bungo, mereka tak mengatasnamakan Jambi Barat, sebab melibatkan bupati Tanjung Jabung Timur yang juga turut hadir. Apalagi sedianya bupati Muaro Jambi Masnah juga berencana hadir namun berhalangan penting.

Tersiar kabar dari Ratu Convention Center bahwa acara itu hanya di hadiri untuk level kepala daerah yakni gubernur Jambi Fachrori Umar dan Walikota Sungai Penuh AJB. Kemana yang lima lainnya?. Apakah kegitan ini tak dapat restu dari mereka? Entahlah.

Yang jelas menurut penulis bagi Al Haris, Adirozal dan Mashuri meninjau persiapan MTQ, olahraga, sarapan dipasar, dan naik mobil secara bersama-sama sepertinya lebih penting dari sekedar menghadiri acara halal bi halal yang jika tak salah sudah diluar bulan Syawal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun