Menurut beberapa kenalan yang berpuasa, bulan Ramadhan biasanya biaya rumah tangga membengkak. Padahal, secara Logika, seharusnya pengeluaran menjadi berkurang. Karena makannya hanya pada pagi saat sahur dan malam pada saat buka puasa. Tetapi ternyata tidak. Justru, makan harus dipersiapkan dengan benar agar tahan tidak makan minum seharian.
Persiapan tidak makan dan minum seharian ini, seringkali justru menjadikan biaya makan membengkak. Yang sehari-hari tidak perlu ada, menjadi harus diadakan. Wajar, karena puasa juga harus tetap menjaga diri agar tetap sehat dan segar. Apalagi bekerja dan berusaha dalam mencari nafkah tetap harus jalan. Anak-anak yang masih usia sekolah pun harus tetap bersekolah atau melakukan aktivitas lainnya.
Selain biaya makan, persiapan hari raya pun memerlukan biaya yang tidak sedikit. Budaya di Indonesia, pada hari raya biasanya ada banyak makanan spesial, kue-kue, dan penganan lainnya. Makanan-makanan itu untuk disantap bersama saat kumpul keluarga, atau juga untuk menjamu para tamu yang datang bersilaturahmi.
Penampilan di hari raya juga terkadang butuh alokasi biaya. Belum lagi biaya mudik bagi yang harus mudik.
Maka wajarlah kalau setiap menjelang hari raya, ada THR yang diterima para pegawai.
Namun demikian, bijak mengatur keuangan tetap harus. Sekalipun itu di bulan Ramadhan dan menjelang hari raya. Mendapatkan THR bukan berarti berfoya-foya menghabiskan THR tanpa perhitungan. Bulan puasa dan persiapan hari raya pun bukan alasan untuk membelanjakan uang seenaknya.
Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan finansial di bulan Ramadhan dan juga menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh sekalipun sedang puasa.
- Biaya buka puasa bersama komunitas-komunitas, sebaiknya diambil dari uang kas yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Jika tahun ini belum diterapkan, mungkin bisa disiapkan untuk tahun depan. Biaya ini bisa dimintakan pada anggota setiap bulannya, agar tidak terasa berat ketika harus mengadakan buka puasa bersama di bulan puasa.
- Ikuti acara buka puasa bersama kantor tempat kerja, atau komunitas-komunitas lain yang tidak perlu mengeluarkan biaya pribadi.
Jangan salah sangka dulu, terkesan berharap buka puasa aja nunggu dibayarin. Kita bekerja juga memberikan keuntungan pada perusahaan. Wajar toh kalau pada saat acara buka puasa bersama atau acara-acara sejenis, perusahaan yang bayarin?
Bisa juga memilih acara bukber yang disponsori komunitas. Misalnya acara bukber kompasiana minggu besok.Â
- Pada acara buka puasa yang disponsori perusahaan tempat kerja atau komunitas lain, sering kali ada makanan berlebih. Agar tidak mubazir, tidak perlu malu membawa pulang makanan yang berlebih tersebut, untuk sahur besok pagi. Berlebih lho, bukan sisa!
Daripada terbuang percuma kan?!
Berdasarkan pengalaman, biasanya panitia kegiatan-kegiatan mendapatkan makanan berlebih selesai acara. Kadang-kadang makanan yang dibawa pulang itu, kita tawarkan pada supir taksi atau orang lain yang kita temui. Karena biasanya pulangnya juga sudah malam, dan makanan yang berlebih itu tidak mungkin kita makan sendiri, saking kebanyakannya.Â
Jadi ketika ditawari untuk membawa pulang makanan yang berlebih, tidak perlu gengsi. Namun tidak perlu juga rakus dikuasai sendiri semuanya. Secukupnya saja atau sesuai yang dibagikan oleh panitia. Itu pun kalau ada kelebihan makanan.
- Buka puasa bersama komunitas tidak resmi yang tidak ada uang kasnya, bisa diusulkan dengan cara potluck (botram). Masing-masing peserta membawa makanan untuk disantap bersama. Perlu dicatat, makanan yang dibawa setiap orang jangan dihitung porsi sejumlah orang yang akan hadir. Tetapi cukup porsi 'sedikit' orang saja. Karena, ketika semua orang membawa makanan, jika disatukan untuk disantap bersama, jadinya banyak. Setiap masakan cukup dicicipi sedikit saja. Cara ini akan jauh lebih murah daripada buka puasa di rumah makan. Contoh untuk 20 orang peserta, masing-masing hanya perlu menyediakan makanan untuk porsi maksimal 5 orang saja.
- Belanja di pasar murah
Gak perlu gengsi belanja di pasar murah, selama kualitasnya cukup baik. Hal ini dapat menjaga kesehatan finansial juga. Apalagi, menjelang hari raya, biasanya harga-harga naik.
- Satu hal yang cukup penting, sebaiknya update pengetahuan tentang cara makan sehat di bulan puasa. Hal ini perlu agar memiliki ketrampilan yang benar dalam mempersiapkan makanan. Jangan sampai karena rasa kalap atau ketakutan sakit karena puasa, maka segala macam makanan-makanan tambahan (karena hanya diadakan saat puasa) dibeli tanpa pengetahuan yang benar tentang kadar gizi makanan-makanan tersebut. Selain dapat mengakibatkan mubazir, bisa juga malah menimbulkan penyakit.
Selamat berpuasa dan mempersiapkan hari raya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI