Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berantas Parkir Liar Tanpa Solusi, Akankah Berhasil?

31 Mei 2021   16:33 Diperbarui: 1 Juni 2021   10:22 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlu adanya solusi jangka panjang untuk memberantas parkir liat| Sumber: Kompas.com/Donny

Baru-baru ini saya membaca beberapa berita mengenai upaya pemberantasan parkir liar. Diantaranya sanksi derek untuk kendaraan yang diparkir di area yang bukan tempat parkir. 

Ada pula pihak minimarket seperti Alfamart dan Indomaret, yang menyatakan bahwa parkir pelanggan toko mereka seharusnya gratis karena pihak toko sudah menjadi wajib pajak parkir daerah.

Setuju!! Saya setuju dengan upaya pemberantasan parkir liar. Tapiiiii........apa cukup hanya dengan upaya sepihak tanpa ada solusi bagi para pelaku parkir liar?

Parkir liar terasa sangat menggangu akhir-akhir ini. Apalagi pemilik kendaraan pribadi semakin banyak walau mereka tidak memiliki tempat parkir buat kendaraan mereka. Ok lah, parkir malam hari di pinggir jalan mungkin sedikit bisa diterima, karena jalanan sepi pada waktu-waktu tidur normal orang Indonesia.

Namun, parkir liar di jam-jam kehidupan normal, apa tidak jadi masalah? Jalanan jadi macet, mau jalan kaki masuk toko saja susah karena setiap inci menuju pintu toko dipakai untuk parkiran motor. 

Mau keluar masuk pintu rumah sendiri juga susah, karena pintu dihalangi mobil orang lain yang parkir seenaknya didepan pintu rumah yang berada di pinggir jalan.

Tempat tinggal saya, yang kebetulan dipinggir jalan, ada halaman yang cukup untuk untuk parkir satu mobil besar, disebelahnya ada gang yang tidak terlalu kecil, namun tidak mungkin dilewati mobil, dan di sebelah gang ada sebuah minimarket Alfamart.

Disekitar rumah, di area pinggir jalan, ada beberapa tempat makan mulai dari kelas pedagang baso gerobak, warteg, sampai kelas restauran yang ramai pengunjung. 

Tempat makan kelas restauran biasa dikunjungi pelanggan yang datang dengan kendaraan pribadi. Dimalam hari sampai subuh, agak jauh sedikit, para pedagang warung tenda cukup ramai.

Yang jadi masalah adalah toko-toko dan restauran yang pengunjungnya rata-rata menggunakan kendaraan pribadi ini tidak memiliki area parkiran memadai. Hal ini menjadi "penghasilan" bagi para tukang parkir liar.

Minimarket memang menyediakan area parkir cukup luas, namun itupun hanya muat untuk dua sampai tiga kendaraan mobil saja. Selebihnya tentu akan parkir dipinggir jalan, walau mungkin cuma beberapa menit. Namun itu cukup mengganggu lalu lintas dan bangunan-bangunan sekitar yang pintunya terhalangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun