Euforia Asian Games 2018 masih terngiang-ngiang di telinga kita khususnya bagi masyarakat Indonesia. Lihat saja. Kita seolah-olah "enggan" untuk menyingkirkan banner dan media cetak lainnya yang menyuarakan tentang Asian Games 2018 itu sendiri. Vibes dari Asian Games 2018 masih terasa hingga sekarang meskipun sudah tidak sebesar ketika event tersebut berlangsung. Kita seperti tidak rela karena event langka dan semegah itu sudah berakhir.
Berbicara soal Asian Games 2018, siapa sih yang tidak tau Jonatan 'Jojo' Christie? Yup. Nama Jojo Christie menjadi sangat booming di Indonesia. Dia adalah penyumbang medali emas di Asian Games 2018 cabang olahraga bulutangkis. Medali ini diperoleh setelah berhasil mengalahkan rival-nya Chou Tienchen, seorang pemain bulutangkis asal Taiwan. Â
Selain karena aksi ciamiknya di lapangan bulutangkis, nama pemain Jojo Christie ini juga menjadi viral setelah selebrasinya yang membuat bukan hanya para perempuan tapi juga laki-laki berteriak histeris. Kebiasaan Jojo Christie yaitu membuka bajunya dan memamerkan tubuh atletisnya menjadi hal yang ditunggu-tunggu di setiap akhir pertandingan. Apakah kamu termasuk salah satunya?
Saatnya kembali fokus pada bagaimana cara Jojo Christie mendapatkan medali emas di pertandingan yang diadakan sekali dalam empat tahun itu. Pelatih Hendry Saputra membeberkan rahasia latihan yang diterapkan pada Jojo Christie. Coach Hendry ternyata lebih memilih latihan yang berkualitas dan melatih Jojo Christie untuk bermental juara. Jadi, gimana sih latihan yang berkualitas itu? Serta, bagaimana caranya untuk bermental juara seperti Jojo Christie?
Coach Hendry sangat ingin menjaga kondisi mental Jojo Christie apalagi setelah Anthony Ginting mengalami kekalahan dan menerima banyak komentar negatif oleh netizen. Bagi Coach Hendry, kondisi mental yang baik akan membawa pada permainan yang baik pula. Meskipun Anthony Ginting mendapatkan medali perunggu, Coach Hendry juga bangga pada anak didiknya yang satu ini loh!
Ketika menjelang final, Coach Hendry tidak berharap banyak karena Jojo Christie sendiri sudah memfokuskan dirinya untuk memenangkan pertandingan. Inilah yang disebut dengan "bermental juara". Seorang juara tau untu mengatur tenaga dan fokusnya dalam sebuah pertandingan. Tidak perlu untuk terburu-buru dan terbakar nafsu untuk meraih predikat juara. Apalagi, Coach Hendry juga tidak menuntut Jojo Christie untuk meraih juara itu sendiri melainkan beliau mengharapkan Jojo Christie untuk bermain bagus dan lepas.
Akhirnya kemenangan mutlak diraih oleh Jojo Christie. Kemenangan ini juga dianggap sebagai "balasan" akan kekalahan Anthony Ginting yang bertanding dengan lawan yang sama yaitu Chou Tienchen. Wah, ternyata memang benar ya bahwa kualitas mental itu sangat berpengaruh dalam kehidupan kita!
Menilik permainan Jojo Christie selama Asian Games 2018, ternyata memiliki skill saja tidak cukup. Meskipun kita menguasai semua teknik yang diajarkan, rasanya sulit untuk memenangkan suatu pertandingan apabila tidak dimodali dengan mental juara ala Jojo Christie. Jojo yang masih berusia 20 tahun itu ternyata mampu untuk meng-overcome kesulitan yang dialaminya selama pertandingan berlangsung. Bagaimana tidak, lawannya merupakan pemain nomor enam dunia sementara Jojo berada di peringkat ke-15!
Kabar baik untuk kamu, Vooya Lab kini hadir untuk membantu kamu menemukan bakat-bakat terpendam yang siap untuk dilatih. Di Vooya Lab, kamu bisa mencari "harta karun" kamu sendiri. Kamu akan melewati sejumlah assessment yang hasilnya akan menunjukkan siapa kamu, apa yang sebenarnya paling kamu sukai, kepribadian apa yang kamu miliki, dan bagaimana cara kamu dalam menghadapi kesulitan. Vooya Lab membantu kamu menjadi pemenang dalam pertarungan melawan diri kamu sendiri.
sumber :Â http://www.bulutangkis.com