Nama: Maria Trivoni SeranÂ
Prodi: PGSD
Penanaman Apotek Hidup: Inovasi Edukasi dan Lingkungan di UPTD SDN Oeba 3
    Program Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi (KKNDIK) merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan serta memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Maria Trivoni Seran, seorang mahasiswa semester 7 dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Kupang, bersama timnya, telah menginisiasi sebuah program yang relevan dan berkelanjutan di UPTD SDN Oeba 3. Program tersebut adalah Penanaman Apotek Hidup di lingkungan sekolah. Inisiatif ini bukan sekadar upaya penghijauan, melainkan sebuah terobosan edukasi yang memanfaatkan lahan kosong di sekolah untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan pelestarian lingkungan sejak usia dini.
Transformasi Lahan Kosong Menjadi Sumber Belajar
    Penanaman Apotek Hidup di UPTD SDN Oeba 3 bertujuan untuk mengubah area yang sebelumnya kurang termanfaatkan menjadi area hijau yang memiliki nilai ganda: estetika dan edukasi. Mahasiswa KKNDIK UMK melibatkan secara aktif siswa dan guru dalam setiap tahapan, mulai dari pembersihan lahan, pengolahan tanah, hingga penanaman berbagai jenis tanaman obat seperti jahe, kunyit, Sereh, dan lengkuas. Keterlibatan langsung ini memberikan pengalaman praktis kepada siswa tentang cara bercocok tanam yang benar dan menumbuhkan rasa kepemilikan serta tanggung jawab terhadap lingkungan sekolah. Setiap tanaman diberi penanda yang mencantumkan nama dan khasiatnya, secara efektif menjadikan area Apotek Hidup ini sebagai laboratorium alam yang mudah diakses.
Manfaat Edukasi dan Karakter bagi Siswa
   Lebih dari sekadar tanaman obat, Apotek Hidup berperan penting sebagai media pembelajaran yang kontekstual. Bagi siswa SD, khususnya di prodi PGSD, integrasi materi tentang TOGA dapat memperkaya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Siswa belajar secara langsung mengenai keanekaragaman hayati lokal, khasiat setiap tanaman untuk pengobatan tradisional, dan pentingnya gaya hidup sehat dengan memanfaatkan bahan-bahan alami. Selain aspek kognitif, kegiatan ini juga merupakan sarana yang efektif untuk membentuk karakter. Melalui kegiatan merawat (menyiram, membersihkan gulma), siswa dilatih untuk memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, dan kepedulian terhadap lingkungan---nilai-nilai yang fundamental dalam membentuk generasi penerus yang beretika.
Keberlanjutan Program dan Harapan Masa Depan