Mohon tunggu...
Voni R Damayanti
Voni R Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa UIN maulana malik ibrahim malang semoga bermanfaat :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teater, Alam dan Kehidupan

26 November 2017   23:10 Diperbarui: 27 November 2017   05:14 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1.bp.blogspot.com | ilustrasi-teater

Malam bercahaya dittemani bintang-bintang dengan bulan yang sedang bersembunyi, berbeda dengan malam lain. Malam ini saya jauh lebih sibuk dengan malam-malam seperti biasanya. Biasanya saya selalu disibukan dengan tugas-tugas kuliah dan segala macam urusan. - - namun - - malam ini malam yang paling melelahkan dimana saya telah memilih memutuskan untuk mengikuti sebuah pelatihan unit kegiatan mahasiswa. Pelatihan yang saya ikuti adalah pelatihan yang kata orang konyol, gila dan kata-kata aneh lainnya.

Unit kegiatan mahasiswa teater adalah pelatihan yang saya pilih. Dengan tugas-tugas barang bawaan yang harus saya bawa besok sehingga membuat saya sangat sibuk malam ini. Sambil menyiapkan semua penugasan, imajinasi liar saya seperti mengalir seraya membayangkan apa yang terjadi besok ? bagaimana tempat pelatihan besok ? apakah seperti ruangan kelas, pesantren atau alam liar ? bayangan-bayangan yang sungguh menakuti saya. - - melihat - - teman-teman setelah diklat kegiatan kampus selalu berakhir dengan tepar lemah tak berdaya dan sampai cedera pada badan hingga sakit berhari-hari.

Kebetulan pelatihan yang saya jalani adalah pada saat hari libur kuliah sabtu dan minggu. Jujur itu membuat saya begitu sedih. Karena, seperti biasa saya menghabiskan waktu libur saya dengan berbalas dendam untuk tidur. Bagi saya hari-hari aktif yang membuat saya tidur hanya 2 jam saja setiap hari membuat saya semakin frustasi dan stres. Sehingga saya menganggap hari libur adalah hari dimana saya bisa berbalas dendam untuk tidur sepuas hati.  

Yaa.. mungkin berbeda dengan teman-teman saya yang lain yang menghabiskan waktu liburan di mall atau pusat perbelanjaan. Bagi saya itu bukanlah sebuah refreshing tapi hanya membuang-buang waktu dan membuat semakin lelah saja. Terkadang saya membayangkan sebuah kebebasan dimana keindahan alam hijau ada di depan saya dengan suara semilir angin dan air sungai yang jernih lagi dangkal airnya. Sehingga saya bisa bebas berenang dan bermain di dalamnya.

***

Dan tiba pada pagi ini saya berangkat dengan perasaan takut yang berkecamuk. Namun, saya mencoba menenangkan diri bahwa tidak akan ada apa-apa. Sebisa mungkin saya menghibur diri dan tetap mencoba berfikir dengan positif.

Tiba dimana tempat yang saya takuti saya terpampang takjub melihat apa yang ada di sekitar saya. Tempat ini serasa ada di dalam mimpi yang selama ini benar-benar ingin saya datangi. Pohon jeruk serta buahnya oranye bagai warna mentari menyambut saya dengan penuh pesona. Pemandangan hijau, sungai yang jernih mengalir, pohon pinus berjajar ria membuat saya tidak bisa membendung rasa haru. Tuhan telah memberikan saya sebuah kejutan suatu kebahagiaan disana.

gldelapan.com | ilustrasi-pemandangan-sungai
gldelapan.com | ilustrasi-pemandangan-sungai
Memulai hari pertama membangun tenda, kemudian berjalan ke atas gunung mandi di sungai dsb. Saya lewati dengan lelah letih tak terbiasa. Di tuntut untuk merasakan berjalan tanpa menggunakan sandal adalah memang bukan diri saya. Namun apapun itu tetap harus saya jalani.

Semakin hari berlalu banyak hal yang saya pelajari. Gerak tanpa beban, konsentrasi, bersmedi dan banya pembelajaran kehidupan disana. Gerak tanpa beban adalah latihan yang saya suka, dimana saya harus menuangkan sebuah emosi melalui gerak dengan bekerjasama dengan alam bawah sadar.

Suatu kelegaan tersendiri bagi saya karena banyak membuat beban hidup saya berkurang. seakan lupa dengan kehidupan saya sebenarnya, karena terlalu asyik menikmati keindahan alam baru yang saya jalani.

Disesi akhir pelatihan kakak senior saya memberikan waktu masing-masing peserta pelatihan untuk sendiri merenung dan menikmati apa yang ada di sekitar. Kebetulan tepatdi depan saya adalah pemandangan sungai dan banyak pohon pinus yang membuat saya berimajinasi. Pohon pinus itu mengingatkan saya akan film twilight yang pernah saya tonton dulu. Dimana pada saat itu edward dan bella sedang naik ke pucuk pohon pinus tanpa memanjat. - - yaaa - - seandainya saya bisa terbang dan naik ke atas pohon pinus itu tanpa mempunyai beban sedikitpun. Seandainya sungai yang mengalir di depan saya adalah aliran susu dan madu sehingga saya bisa mandi dan spa di dalamnya. Seperti gambaran surga yang Allah ceritakan dalam al-quran. Dengan sedikit sadar ternyata refleks mata saya terpejam mengimajinasikan itu semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun