Pengalaman perjalanan saya sekitar tahun 2008 disaat santer di berita tentang energi alternatif danblue energy yang telah mengangkat dua orang bernama depan mirip, Joko Sutrisno dan Joko Suprapto yang ternyata keduanya berbeda baik orangnya, motifnya maupun penemuannya. Belakangan diketahui yang terakhir disebut, Joko Suprapto, tidak bisa mempertanggungjawabkan penemuannya terhadap sebuah institusi yang telah mengalami kerugian besar karena penemuannya itu, selain itu pula orang tidak bisa bebas mengakses penemuannya tersebut karena Joko Suprapto telah mematenkan penemuannya tersebut. Hal ini telah mengantarkan saya ke Kota Yogyakarta ke rumah Joko Sutrisno, penemu yang pertama disebut, dan dengan niat amal (tidak di patenkan) untuk membantu (mengajari) masyarakat umum membuat alat penghasil hidrogen untuk kendaraan.
Efek dari hidrogen yang masuk ke dalam silinder pembakaran bersama bahan bakar ini dapat digambarkan, sepeda motor yang biasanya hanya menempuh jarak 30-35 km dengan 1 liter bensin, jarak tempuhnya menjadi 50-55 km. Mobil (bensin maupun solar) jika awalnya satu liter hanya menempuh jarak 12 km maka dengan penambahan alat inisatu liter bisa menempuh jarak hingga 20 km.
sumber : www.visionersight.tk