Mohon tunggu...
Virana Nadiyanti
Virana Nadiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Virana Nadiyanti

Mahasiswi Ilmu Komunikasi di bidang Broadcasting, Universitas Serang Raya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Covid-19 di Indonesia Membuat Ricuh Mulai dari Segi Pendidikan hingga Finansial di Indonesia

9 Mei 2022   00:09 Diperbarui: 11 Mei 2022   17:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber Foto: Edi Wahyono/detikcom

Covid-19 merupakan Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas. Virus ini berawal dari Kota Wuhan, Cina. Lalu menyebar di seluruh dunia salah satunya di Indonesia.

Pada 2 Maret 2020 lalu, Covid-19 masuk ke Indonesia yang menjangkit 2 orang di Kota Depok. Awal mula Covid-19 ini terjadi di sebuah pesta dansa di Klub Paloma & Amigos, Jakarta. Di dalam acara tersebut terdapat berbagai warga negara lain, salah satunya adalah warga Jepang yang tinggal di Malaysia. Yang mana Warga negara Jepang tersebut terjangkit positif Covid-19. Bermula dari 2 orang tersebut virus Covid-19 menyebar di seluruh daerah Indonesia.

Dalam kasus Virus Covid-19 ini, pemerintah Indonesia menyiapkan lebih dari 100 rumah sakit dengan ruangan isolasi untuk menangani Covid-19 dan juga menyediakan alat-alat medis seperti APD, tabung oksigen, masker, handsanitizer, dll. Pemerintah menghimbau kepada masyarakat seluruh Indonesia untuk menerapkan protokol kesehatan agar meminimalisir tersebarnya kasus positif Virus Covid-19.

Dengan adanya Virus Covid-19 di Indonesia  ini masyarakat Indonesia menjadi cemas yang menimbulkan panic buying. Masyarakat Indonesia panik membeli alat kesehatan dan obat-obatan seperti masker kesehatan, vitamin, handsanitizer, dll. Yang mengakibatkan kelangkaan pada barang tersebut dan membuat harga jual melambung tinggi.

Semakin meningkatnya kasus positif Covid-19 di Indonesia, pemerintah melakukan lockdown di berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19. Banyaknya masyarakat yang mengalami kesulitan hidup sehari-hari apa lagi di tengah wabah penyakit ini yang mengharuskan kita semua melakukan social distancing. Dengan adanya lockdown di berbagai daerah pemerintah menghimbau masyarakat Indonesia untuk bekerja dari rumah atau disebut dengan WFH (Work From Home). Bukan hanya para pekerja tetapi para pedagang juga dihimbau untuk tidak berjualan sementara. Lockdown dilakukan selama 14 hari kepada masyarakat Indonesia untuk karantina mandiri.

Dari segi pendidikan saya selaku mahasiswi merasa kurang efektif dalam proses belajar-mengajar yang dilakukan secara daring karena adanya kasus Covid-19. Awalnya saya merasa senang di liburkan selama 14 hari untuk karantina akan tetapi kuliah dilanjutkan dengan cara online atau daring yang membuat saya merasa jenuh dan kurang berinteraksi dengan teman-teman saya secara langsung. Proses belajar-mengajar melalui media zoom dan google meet membuat kurang efektif karena tidak semua mahasiswa mengikuti proses kegiatan belajar-mengajar, banyaknya hambatan salah satunya adalah mahasiswa yang tinggalnya  jauh dari kota seperti di pedesaan mengalami kesulitan mencari sinyal yang stabil sehingga mengganggu proses belajar-mengajar.

Selain dari segi pedidikan menurut saya dari segi ekonomi saat pandemi Indonesia juga mengalami krisis ekonomi, yang mana membuat masyarakat menengah kebawah menjadi semakin sulit. Selain itu banyaknya perusahaan yang mengalami kerugian akibat Covid-19 dan terpaksa  para pekerjanya di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), hal ini membuat pengangguran di Indonesia menjadi meningkat. Selama di berlakukannya lockdown pemerintah juga memberikan bantuan sosial kepada masyarakat menengah kebawah akan tetapi tidak semua masyarakat yang membutuhkan menerima bantuan tersebut karena ada beberapa oknum yang mengkorupsi bantuan tersebut.

Saya harap dengan adanya pandemi ini membuat pemerintah menjadi lebih siap dalam menangani kasus-kasus yang terjadi di Indonesia dan tidak ada lagi korupsi yang dapat merugikan beberapa masyarakat Indonesia. Juga pemerintah dan masyarakat dapat bekerjasama dalam menangani wabah penyakit ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun