Dalam semangat membangun institusi yang semakin terbuka, inklusif, dan berpihak pada kepentingan rakyat, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. menegaskan komitmen Polri untuk terus mendekatkan diri kepada masyarakat melalui dialog publik yang aktif dan bermakna. Melalui forum ini, Polri tidak hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pendengar yang siap menerima kritik, masukan, dan harapan dari seluruh elemen bangsa.
Kapolri menyatakan bahwa kegiatan dialog publik tersebut menjadi wujud nyata bahwa Polri ingin mendengar langsung suara rakyat---dari komunitas akademik, tokoh masyarakat, mahasiswa, hingga pegiat hak asasi manusia. Dalam proses mendengarkan itu, Polri berupaya menyerap aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat guna mewujudkan penegakan hukum yang profesional, transparan, akuntabel, dan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Transformasi Polri bukan sekadar perubahan struktural atau kebijakan administratif. Ia menuntut perubahan paradigma: dari pendekatan kekuasaan menuju pendekatan pelayanan, dari penegakan hukum yang kaku menjadi penegakan hukum yang berkeadilan dan manusiawi. Di tengah tantangan zaman yang kian kompleks---mulai dari penyebaran hoaks, polarisasi politik, hingga meningkatnya potensi konflik sosial---kehadiran Polri dituntut untuk menjadi perekat, bukan pemecah; menjadi penengah, bukan pemicu.
Lebih dari itu, Kapolri menekankan pentingnya budaya kritik yang sehat dalam negara demokratis. Ia menyadari bahwa kritik yang bijak bukanlah ancaman, melainkan bahan bakar bagi perubahan institusional. Ketika masyarakat menyampaikan pendapatnya secara dewasa dan bertanggung jawab, serta aparat menanggapinya dengan terbuka dan reflektif, di sanalah kepercayaan dan sinergi akan tumbuh.
Melalui kampanye #DewasaSampaikanAspirasi, Kapolri mengajak masyarakat untuk terus aktif dalam menyuarakan pendapatnya dengan cara yang baik dan beretika, serta menghindari tindakan-tindakan anarkistis yang justru merusak esensi demokrasi. Di saat yang sama, Polri juga didorong untuk menjadi teladan dalam menegakkan hukum secara adil, menghormati hak-hak sipil, dan membangun ruang aman bagi semua warga negara.
Karena demokrasi tidak akan berkembang tanpa kebebasan berpendapat, dan hukum tidak akan bermakna tanpa keadilan. Dalam hubungan timbal balik antara rakyat dan aparat, kesediaan untuk saling mendengar adalah awal dari perubahan yang sesungguhnya.
Mari bersama membangun Indonesia yang lebih adil dan aman. #DewasaSampaikanAspirasi bukan hanya slogan, tapi langkah kolektif menuju masa depan yang lebih baik---di mana kritik diterima sebagai cahaya, dan hukum ditegakkan dengan hati nurani.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI