Mohon tunggu...
VIONA LAURENT
VIONA LAURENT Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unika Soegijapranata

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unika Soegijapranata

Selanjutnya

Tutup

Film

Cantik atau Cerdas? Mana yang Lebih Penting?- Resensi Film Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan

30 Oktober 2020   13:00 Diperbarui: 30 Oktober 2020   22:23 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film karya Ernest Prakarsa bersama istrinya Meira Anastasia yang berjudul Imperfect : Karier, Cinta & Timbangan tayang pada tanggal 19 Desember 2019 lalu. Film ini diadaptasi dari buku best seller berjudul Imperfect: A Journey to Self-Acceptance yang ditulis oleh Meira. Bercerita tentang seorang wanita bernama Rara (Jessica Mila) yang memiliki penampilan fisik di luar standar kecantikan yang ada di masyarakat. Rara memiliki tubuh yang berisi dan kulit sawo matang yang berasal dari gen ayahnya (Kiki Narendra). Kondisi tersebut yang membuat hidup Rara menjadi penuh tekanan bullying dari berbagai pihak, termasuk orang - orang terdekatnya.


Penampilan fisik seperti wajah, rambut, warna kulit, berat badan, dan cara berpakaian adalah hal paling pertama yang kita lihat ketika bertemu dengan seseorang. Tidak jarang kita menilai orang berdasarkan penampilannya, atau yang biasa disebut first impression. Namun hal tersebut bukanlah menjadi patokan untuk kita menilai orang tersebut secara utuh. Meira menekankan kontras penampilan melalui karakter Lulu (Yasmin Napper) sebagai adik Rara. Lulu memiliki wajah yang cantik, dan tubuh langsing yang diwarisi dari ibunya (Karina Suwandi) yaitu seorang model di era 90-an. Lulu yang memiliki wajah yang lebih cantik, sering mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang - orang di sekitarnya. Berbanding terbalik dengan Lulu, Rara sering diremehkan meskipun sebenarnya ia memiliki potensi dan kemampuan yang luar biasa.


Rara memiliki seorang kekasih bernama Dika (Reza Rahardian) yang bekerja sebagai fotografer freelance. Dika jatuh cinta kepada Rara apa adanya terlebih karakter dan hatinya yang lembut dan sederhana. Dika tidak malu bahkan ketika teman - teman model dan fotografernya bertemu dengan Rara. Beruntungnya Rara selalu mendapatkan dukungan dari Dika hingga dia lebih percaya diri dalam menjalani hidup. Mereka berdua dipertemukan di sebuah aksi sosial ketika Rara sedang mengajarkan anak - anak jalanan yang kurang mampu. Kegiatan tersebut rutin mereka lakukan bersama setelah selesai bekerja.


Tidak hanya di lingkup keluarga, di dalam pekerjaan Rara pun mengalami diskriminasi karena penampilan. Rara bekerja di salah satu perusahaan kosmetik yang bernama Malathi. Lagi-lagi karena penampilan fisik, Rara hanya memiliki satu teman baik yaitu Fey (Shareefa Daanish) yang mau menerima apa adanya. Hingga suatu hari Sheila (Chaty Sharon) manajer perusahaan mengundurkan diri dari jabatannya. Pada dasarnya Rara memiliki potensi dan kemampuan yang cukup untuk menggantikan posisi manager tersebut, namun Kelvin (Dion Wiyoko) atasannya menganggap bahwa otak / kemampuan saja tidak cukup untuk menjadi seorang pemimpin terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang kecantikan. Karakter Kelvin semakin menegaskan bahwa perempuan masih diukur dengan standar kecantikan bukan berdasarkan kemampuannya.
Jabatan manajer tersebut akan diberikan kepada Rara hanya jika dia mau mengubah penampilannya secara total. Jika tidak, Marsha (Clara Bernadeth) yang akan mengambil alih jabatan tersebut. Secara kemampuan, Rara jauh lebih mumpuni daripada Marsha namun tidak dengan penampilan. Disini Meira semakin menajamkan bagaimana masyarakat memperlakukan seseorang berbeda secara sosial. Merasa tidak adil atas pilihan yang diberikan, Rara bertekad untuk mengubah penampilannya sesuai dengan kemauan Kelvin.


Rara mulai mengubah pola makan dan gaya hidup lamanya. Ia menjadi lebih rajin berolah raga dan juga merawat diri. Usahanya berbuah manis, dalam waktu satu bulan Rara berhasil menurunkan berat badannya dan mendapatkan jabatan manajer. Dari sana hidupnya mulai berubah, Rara mulai mendewakan penampilan sama seperti orang - orang yang dulu ia benci. Ambisi memiliki penampilan sempurna terkadang bisa mengubah nilai yang sebelumnya kita pegang. Kita jadi tidak bisa melihat value dan keunikan masing - masing.


Kemudian kita menjadi sibuk berlomba-lomba untuk menyempurnakan penampilan. Mulai lupa dengan pentingnya menjadi seorang perempuan yang cerdas. Menjadi cerdas berarti bukan hanya pintar dan terampil, tetapi juga memiliki sikap dan hati yang baik. Meira menggambarkannya dengan membuat turning point dalam hidup Rara. Ketika Rara sudah mendapatkan apa yang menjadi ambisinya (menjadi cantik dan menduduki jabatan manajer), Rara lupa dengan jati diri yang sebenarnya.


Rara mulai tidak mau menggunakan motor bersama kekasihnya Dika dan lebih memilih menggunakan taksi lantaran tidak ingin kulitnya terpapar matahari. Teman baiknya, Fey juga ia tinggalkan karena sudah mendapatkan teman baru yang juga memiliki penampilan sempurna. Hingga dia mulai sibuk mengurus dirinya dan sudah tidak lagi melakukan kegiatan sosial mengajar anak jalanan yang biasanya dia lakukan. Rara yang polos, jujur, sederhana, memiilki jiwa sosial yang tinggi, setia kawan berubah menjadi Rara yang memprioritaskan penampilan.


Perubahan tersebut mulai dirasakan oleh orang - orang disekitarnya dan perlahan menjauhi Rara. Mereka mengaku sudah tidak kenal dengan sosok Rara yang telah berubah baik secara fisik maupun pribadinya. Kemudian dari sana Rara sadar bahwa kesempurnaan penampilan tidak ada artinya jika dia harus kehilangan jati diri dan kebahagiaan yang dulu ia miliki. Kemudian Rara mulai menerima dirinya sendiri apa adanya. Tidak hanya itu dia juga ingin teman - temannya menerima segala kekurangan dan lebih percaya diri. Meira memberikan penyelesaian pada masing - masing karakter dengan apik .


Kenyataan bahwa setiap manusia itu tidak sempurna, mau tidak mau harus kita terima. Keadaan fisik tidak menentukan nilai dan kualitas dari diri kita. Setiap perempuan berhak untuk merasa dirinya cantik tanpa harus membandingkan dengan standar kecantikan yang ada di masyarakat. Meira juga ingin menyampaikan pesan bahwa menjadi tidak sempurna adalah hal yang normal. Hal ini digambarkan Meira setelah Rara berhasil menerima dirinya serta kekurangannya sendiri. Ternyata ibu dan adiknya Lulu yang dianggap sempurna dengan wajah yang cantik juga tetap memiliki kekurangan yang membuat dirinya kurang percaya diri.


Ketika kita terlalu fokus melihat kekurangan, kita akan kehilangan banyak kesempatan. Kesempatan untuk mengasah kemampuan, kesempatan untuk bahagia, dan kesempatan lainnya. Dalam film ini mengajarkan kita untuk berhenti mengikat diri dengan standar kecantikan yang ada. Dengan menjadi perempuan yang cerdas, cerdas dalam bersikap, cerdas dalam berpenampilan, akan membawa kita pada versi terbaik dari diri sendiri.


Film ini dikemas secara apik oleh Ernest dan Meira. Perpaduan antara cerita yang relatable dan dekat dengan kehidupan sehari - hari serta humor yang ringan sukses mengaduk emosi penonton. Bagaimana isu dan topik yang sangat umum dapat tergambarkan dengan baik. Musik dan soundtrack pada film ini juga sangat cocok dan mendukung dalam membangun suasana dalam setiap scene. Meskipun background karakter utama adalah kehidupan seorang wanita yang sudah bekerja, namun film ini dapat ditonton oleh berbagai kalangan dan gender.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun