Mohon tunggu...
Viola Wahyuni
Viola Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - Kranji Paciran lamongan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Reading

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Sumber Belajar di Dalam dan Luar Kelas

18 Oktober 2020   08:30 Diperbarui: 18 Oktober 2020   08:44 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan karakter secara terpadu didalam pembelajaran hakikatnya adalah pengenalan nilai-nilai dan internalisasi nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran yang baik berlangsung di dalam maupun diluar pada semua mata pelajaran. Kami terus memfokuskan berbagai kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakulikuler untuk memperkuat lima nilai utama dengan berbagai kegiatan yang kreatif.

Pembelajaran terintegrasi yaitu untuk mendorong anak agar memiliki kompetensi, kemampuan literasi, mengadopsi kearifan lokal, dan HOTS (Higher Order Thingking Skill). 

Setiap guru mata pelajaran menyampaikan materi-materi yang dikaitkan dengan nilai karakter, pembelajaran dengan berbagai model dan metode akan selalu kami hubungkan dengan pendekatan kearifan lokal.

Implementasi oleh guru yang saat ini memiliki peran sebagai tutor, fasilitator, katalisator, pelindung, dan penghubung sumber-sumber belajar sudah terintegrasi pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengimplementasikan dengan menggunakan 4 model pembelajaran yang direkomendasikan antara lain discovery learning, inquiry learning, problem base learning dan projek base.

Learning menggunakan metode yang bervariasi, proses pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan penutup pada kegiatan pendahuluan peserta didik diajak untuk memulai pelajaran dengan berdo'a (religius), menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya, mars maupun lagu wajib nasional pada akhir pembelajaran (nasionalis).

Kegiatan inti pembelajaran terintegrasi dengan nilai karakter mandiri, gotong royong, dan integritas, karakter mandiri, dan integritas, ditujukan oleh siswa melalui kegiatan melaksanakan ulang seharian, tes lisan maupun tes tulis dengan soal-soal berbasis HOTS (Higher Order Thingking Skill), mengembangkan karakter mandiri peserta didik juga di tunjukkan dengan proses pembelajaran berbasis keterampilan (Critical thinking, Creativity, Communication, and collaboration), memprementasikan hasil diskusi dan mendemonstrasikan hasil kerja proyek serta penugasan, sedangkan karakter gotong royong terwujud saat peserta didik melaksanakan kerja kelompok di dalam bereksperimen, demontrasi dan berdiskusi salah satu model pembelajaran yang dilaksanakan disekolah kami diantaranya Discovery/Inquiry Learning dengan metode pembelajaran diskusi pengamatan dan eksperimen. 

Pada kegiatan pendahuluan guru mengucapkan salam pada saat masuk kelas kemudian mengalak berdoa bersama. Hal ini merupakan kegiatan religius awal yang dilaksanakan peserta didik sehingga menumbuhkan rasa kedekatan emosional guru dengan peserta didik.

Kegiatan berdo'a juga menumbuhkan iman dan taqwa peserta didik kepada tuhan, setelah itu peserta didik bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya, sebagai salah satu wujud dan upaya menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme, pada kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran juga disampaikan tujuan yang akan dicapai peserta didik pada pembelajaran juga disampaikan tujuan yang akan dicapai peserta didik pada pembelajaran hari itu, sehingga peserta didik aecara garis besar bisa memahami rangkaian materi yang akan dipelajari pada hari itu. 

Dengan kegiatan awal tersebut peserta didik merasakan bahwa mereka benar-benar diperhatikan dan diayomi di sekolah, mereka sedikit demi sedikit bisa merasakan karakter religius, nasionalis dan gotong royong tertanam pada diri sendiri.

Kegiatan pembelajaran ini yang dilaksanakan oleh guru dengan model pembelajaran Discovery Learning di mulai dari stimulus (pemberian rangsangan) kepada peserta didik dengan mengamati gambar atau foto, Vidio atau dilingkungan sekolah, kemudian mengidentifikasi gambar tersebut. 

Kegiatan pengamatan tersebut merupakan bagian dari menumbuhkan budaya literasi dalam pembelajaran, peserta didik diajak berlatih mengamati dan mendeskripsikan foto tersebut, dan berlatih menuliskan apa yang terjadi pada obyek yang diamati, langkah selanjutnya pada model pembelajaran Discovery Learning adalah identifikasi masalah, diantaranya adalah kegiatan bertanya tentang apa yang diamati tentang obyek yang ada di lingkungan Greenhouse, kegiatan ini melatih sswa siswi untuk mandiri dan tertanam karakter integritas dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada disekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun