SMK Stella Maris Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat adalah sekolah milik Yayasan Sukma Pusat Keuskupan Ruteng. Sekolah ini di bangun dalam rangka membina dan menuntun generasi penerus bangsa yang siap masuk dalam dunia kerja. SMK Stella Maris adalah sekolah yang peserta didiknya dari berbagai agama, suku, ras dan golongan. Tidak heran keberagaman ini membuat peserta didik  disekolah kejuruan ini saling memahami, saling menghormati dan saling menghargai diantara mereka kendati berbeda suku agama. ras dan golongan
Menarik bahwa ditengah berbagai isu tentang runtuhnya tolernasi, keberagaman dan pancasila, sekolah ini tidak terpengaruh oleh berbagai dinamika-dinamika tersebut. Pembinaan disekolah ini terus di lakukan demi membangun karakter bangsa dengan nilai-nila pancasila dan Bhineka Tunggal Ika serta mengedepan rasa persaudaraan dan kekelurgaan
SMK Stella Maris yang merupakan Sekolah Kejuruan milik Yayasan Sukma Pusat Keuskupan Ruteng tidak berpengaruh terhadap niat dan keinginan siswa dari agama lain selain katolik untuk mendaftar di sekolah ini. Nilai toleransi , keberagaman dan nilai kerjasamapun terus dilakukan dalam proses pembinaan maupun kegiatan belajar dan mengajar. Pembinaan kepribadian dibimbing secara terpadu terlebih khusus dalam kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah ini sejak berdirinya tahun 2002 tergabung dari berbagai agama, suku, rasa dan golongan.
SMK Stella Maris Labuan Bajo dipimpin oleh seorang pastor sebagai kepala sekolahnya Romo Kornelis Hardin, Pr. S,Fil. Sungguh sebuah situasi yang betul menghadirkan tentang apa itu nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Keakraban diantara murid dari berbgai agama sungguh menghadirkan dan mengambarkan keberagaman. SMK Stella Maris dengan tegas menyatakan bahwa kami Indonesia, kami pancasila. Falsafah ini sungguh mewarnai kehidupan para murid dan para guru disekolah ini.
SMK Stella Maris coba menangkap peluang ini dengan tetap mengedepan sumber daya manusia yang kritis, kreatif dan inovatif. Pembinaan dan pendididikannya sama untuk semua peserta didik tanpa membedakan suku agama, ras dan golongan. Semua gama memiliki gurunya masing-masing.