Director Vocational High School Bapak. Dr. Wardani Sugianto, M.Pd bersama rombongan dari kementerian Pendidikan Riset Dan Teknologi mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan SMK Stella Maris Labuan Bajo, Minggu,(20/11/2022).
Rombongan Direktur disambut dengan kalungan selendang dan topi adat Manggarai. Setelah itu Bapak. Dr. Wardani Sugianto, M.Pd bersama rombongan dari kementerian Pendidikan Riset Dan Teknologi melihat kondisi dan mengamati sarpas dan sarana sekolah SMK Stella Maris serta melihat secara langsung sarana dan prasarana didalam hotel mulai dari dapur, kamar dan ruangan pertemuan di Hotel. Setelah itu Direktur SMK bersama rombongan dari kementerian Pendidikan Riset Dan Teknologi melaksanakan diskusi bersama.
Dalam kata sambutannya Kepala Sekolah SMK Stella Maris Labuan Bajo menyampaikan bahwa SMK Stella Maris Labuan Bajo adalah salah satu sekolah pusat keunggulan. SMK ini merupakan SMK Satu-satunya milik Keuskupan Ruteng.  "Ini adalah Yayasan Sukma Manggarai Barat. Yayasan ini baru dibentuk, SMK Stella Maris Labuan Bajo merupakan  salah satu sekolah keuskupan yang bergerak dalam bidang kejuruan. Sekolah ini sangat berkembang dengan jumlah murid 1635, guru ada 70 orang. SMK Stella Maris sudah menerapkan kurikulum merdeka  tegas kepala sekolah SMK Stella Maris Labuan Bajo Rm.Kornelis Hardin Pr.
 Â
Hadir dalam penyambutan ini yaitu Korwas Manggarai Barat, Ketua MKKS Manggarai Barat dan para Guru dan siswa SMK Stella Maris Labuan Bajo.
Adapun tujuan kunjungan bapak Direktur adalah untuk melihat langsung situasi sekolah, fasilitas dan keluhan pendidik serta peserta didik.
Dalam sambutannya beliau menyampaikan sudah saatnya pembangunan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia harus diorientasikan untuk adaptif terhadap dinamika global dan nasional terlebih terhadap Revolusi Industri 4.0 sekarang ini, selaras terhadap kebutuhan dunia kerja melalui perbaikan kurikulum dan integratif dengan keterlibatan multistakeholder.
"Tidak ada Inovasi tanpa kolaborasi." Peserta didik juga diingatkan untuk mengutamakan karakter jujur, mandiri, kolaborasi sesuai dengan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila. Siswa diperbiasakan dalam memberikan contoh untuk kegiatan literasi dan numerasi jelasnya .
Kepada para guru, beliau juga mengingatkan bahwa guru wajib belajar bersama, komunitas belajar, menggunakan platform untuk belajar bersama dari Sabang sampai Marauke. Di akhir sambutannya beliau menyampaikan bahwa, metode belajar sekarang bukan lagi teacher-centered tetapi yang menjadi pusat adalah murid yakni Students Center.