Mohon tunggu...
Vincentia Ivena
Vincentia Ivena Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalisme Online Vs Jurnalisme Multimedia

15 September 2020   10:11 Diperbarui: 15 September 2020   10:18 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JURNALISME MULTIMEDIA

Multimedia memiliki arti banyak media. Media yang dimaksud ialah teks, foto, video, audio, dan lain-lain. Multimedia merupakan gabungan antara teks, foto, video, audio, grafik serta interaktivitas yang ditampilkan dalam web menggunakan format non-linear. Multimedia memiliki tujuan menyajikan suatu informasi yang menarik dan informatif.

Deuze menjelaskan bahwa terdapat dua cara mendefinisikan multimedia dalam jurnalisme, antara lain berita dalam website yang menggunakan minimal dua format media, seperti kata-kata, music, gambar diam ataupun bergerak, animasi grafis. Sedangkan pengertian kedua yaitu berita dengan berbagai macam gabungan media, seperti email, SMS, radio, koran, dan lain-lain.

Selain itu terdapat contoh jurnalisme multimedia yang dimulai dari tahap awal hingga tahap maju, antara lain:

  • Jurnalis media cetak melakukan standup di depan kamera yang digunakan untuk menanyangkan berita dalam media televisi
  • Galeri atau slideshow, gambar yang diambil oleh jurnalis foto ditayangkan di website media yang dimilikinya
  • Berita pendek atau dapat disebut dengan summary yang ditulis oleh jurnalis media cetak, siaran, atau online dapat digunakan untuk konten email, SMS news alert atau lainnya
  • Adanya proyek gabungan dari media satu dengan media lainnya untuk menyebarkan berita dengan format yang bermacam-macam
  • Redaksi multimedia yang mengatur jurnalis cetak, siaran, serta online untuk menyebarkan berita ke seluruh media

Peneliti di Eropa dan Amerika Serikat berpendapat bahwa memetakan dengan berbagai macam cara dalam beberapa tahap konvergensi, mulai dari tidak ada konvergensi hingga konvergensi penuh.

Peneliti Jane Singer dan Pablo Boczkowski, di Amerika Serikat, serta Jan Bierhoff dan Martha di Eropa menjelaskan bahwa beberapa tingkatan konvergensi dapat diringkas, antara lain: bekerja sama dengan organisasi media lain guna mempromosikan media ataupun bertukar berita; kedua, adanya pemasaran lintas media; ketiga, adanya proses strategi penelitian; keempat, adanya faktor kontekstual yang berhubungan dengan peraturan lokal, serta mengenai serikat pekerja.

Lev Manovich menjelaskan bahwa terjadi perubahan interaksi khalayak dengan media dalam suatu konteks dapat disebut dengan budaya informasi. Hal tersebut memiliki asumsi terdapat pergantian yang berasal dari media konvensional menjadi media online.

Deuze juga menjelaskan adanya trend yang berkaitan dengan kebiasaan khalayak dalam mengakses berita, antara lain:

  • Membaca, khalayak tidak tertarik membaca media cetak melainkan lebih memilih membaca di media online
  • Menonton. Dengan menonton kita dapat melihat kondisi dunia dengan adanya gambar dan video
  • Mendengarkan. Terdapat khalayak yang masih mendengarkan radio walaupun secara online
  • Multitasking. Hal ini khalayak menerima informasi lewat koran atau majalah, namun ia juga mencari informasi yang sama melalui internet dalam waktu yang bersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun