Dampak Gaya Belajar dan Motivasi terhadap Prestasi Belajar Matematika SiswaBelajar adalah proses yang dilakukan seseorang untuk meraih perubahan perilaku yang cenderung bertahan lama. Dalam kegiatan belajar, guru umumnya menentukan sasaran tertentu yang perlu diraih oleh peserta didik. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari pencapaian tujuan-tujuan tersebut, termasuk dalam pelajaran matematika.
Matematika adalah salah satu disiplin ilmu fundamental yang harus dikuasai oleh siswa. Sebagai bahasa simbol dan alat berpikir rasional, matematika memainkan peran penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam belajar matematika, siswa diharuskan untuk berpikir kritis, logis, sistematis, dan cermat dalam menyelesaikan permasalahan. Akan tetapi, karena karakteristiknya yang abstrak dan memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi, banyak siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, membingungkan, bahkan membosankan. Hal ini selanjutnya dapat menghalangi pencapaian tujuan belajar matematika.
Salah satu elemen krusial yang memengaruhi suksesnya proses belajar adalah dorongan untuk belajar. Motivasi adalah pendorong dari dalam maupun luar yang mendorong individu untuk berusaha meraih tujuan tertentu. Pelajar yang memiliki semangat tinggi biasanya lebih terlibat dalam proses belajar dan dapat meraih hasil yang lebih baik. Studi mengindikasikan bahwa motivasi berperan penting dalam hasil belajar, seperti dinyatakan oleh Suciati (36%) dan McClelland (64%).
Selain motivasi, metode belajar juga berperan dalam proses dan hasil belajar siswa. Gaya belajar adalah metode atau pendekatan seseorang dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi. Setiap pelajar memiliki metode pembelajaran yang unik, seperti visual, auditori, dan kinestetik. Sayangnya, dalam praktik pendidikan di sekolah, guru sering mengadopsi pendekatan yang sama tanpa memperhatikan perbedaan gaya belajar siswa. Kondisi ini dapat menyulitkan siswa dalam memahami pelajaran dan mengurangi minat belajar, meskipun mereka memiliki kemampuan akademik yang baik.
Ketidaksesuaian antara cara mengajar dan gaya belajar siswa merupakan salah satu alasan rendahnya pencapaian dalam mata pelajaran matematika. Sebaliknya, bila pengajaran disesuaikan dengan cara belajar siswa, mereka akan lebih mudah menangkap materi, merasa lebih at ease, dan terdorong untuk berusaha lebih keras dalam belajar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI