Mohon tunggu...
Vina Rohmatul Afni
Vina Rohmatul Afni Mohon Tunggu... -

Be better than before 🤗

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Strategi Perhatian Konselor Itu Seperti Apa Sih

3 Maret 2018   04:50 Diperbarui: 3 Maret 2018   12:41 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada umumnya peserta didik butuh akan perhatian dalam menyelesaikan masalah dalam hidupnya. Mulai dari peserta didik SD, SMP, SMA, bahkan Mahasiwa pun butuh akan perhatian. Perhatian itu bisa dalam wujud apapun. Sekecil perhatian yang diberikan akan berpengaruh pada kesehatan psikologis peserta didik. Jangan sampai seorang konselor yang didatangi peserta didik justru menambah masalah yakni beban pikir peserta didik. Untuk itu sebagai konselor yang baik, strategi-starategi apa saja yang perlu konselor miliki untuk menyelesaikan masalah yang dialami peserta didik ? Mari kita simak ulasan berikut.

Menurut Winkel (1991: 339-370), beberapa strategi yang bisa digunakan untuk melakukan penggalian masalah pada masing-masing pendekatan adalah sebagai berikut:

1. Behavioristik

Konselor menjelaskan sumber masalah yang dialami peserta didik, bahwa pengalaman pada masa lalu memengaruhi proses belajar sekarang. Konselor mengajak peserta didik untuk lebih realistik dalam menggali masalah-masalah lampau. Pengalaman positif inilah yang menjadi patokan peserta didik untuk memiliki kognisi yang baru. Dengan demikian peserta didik mampu merencanakan tindakan-tindakan yang lebih baik selanjutnya.

2. Konseling Terapi Emotif

Konselor memberikan pandangan-pandangan yang akan mengubah pikiran irasional peserta didik yang awalnya malu menceritakan namun akhirnya merasa terbuka dengan konselor.

3. Wawancara Pengambilan Keputusan 

Konselor mengajak peserta didik untuk membuat patokan mengenai hal-hal yang kiranya menjadi landasan dalam hidupnya. Konselor mengajak membuat perbandingan dengan melihat pro dan kontra dengan beberapa pilihan yang menjadi kesulitannya.

4. Konseling Sifat dan Faktor

Konselor mengajak peserta didik membuat perbandingan dengan melihat keuntungan dan kerugian dengan beberapa pilihan yang menjadi kesulitannya. Caranya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pembanding dengan kata mungkinkah, inginkah, dan bisakah. Selanjutnya konselor mengarahkan peserta didik agar bisa memutuskan pilihannya.

5. Konseling Wawancara untuk penyesuaian diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun