Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kontribusi Tokoh-tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta dalam Dunia Pendidikan

28 Februari 2022   19:32 Diperbarui: 28 Februari 2022   19:34 12006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : (https://belajarapapun.com/memperhatikan-pendidikan-nonformal-saat-pandemi/)

Oleh : Dr. Ir. Vina Serevina, M.M., Muhammad Fikri Haikal Anam, UNJ 2022

Pendidikan adalah Perlakuan yang dapat mengubah serta menentukan kehidupan manusia selanjutnya, baik untuk pengajar maupun peserta didik. Bagi peserta didik, Pendidikan merupakan sarana yang dapat memungkinkan peserta didik untuk tumbuh dan berkembang seperti manusia umumnya. Sementara untuk pengajar, mendidik merupakan suatu sikap dan bentuk hidup yang dapat diyakini merealisasikan prinsip-prinsip serta nilai-nilai insan dan Nurani yang diperlukan untuk kehidupannya. (Denis Guritno Sri Sasongko, 2018).

Pendidikan adalah proses seseorang untuk mengembangkan kemampuan, sikap dan berbagai tingkah laku yang beragam di dalam masyarakat khususnya di tempat mereka tinggal. Institusi Pendidikan adalah contoh kecil dari kumpulan masyarakat yang menggambarkan seluruh masyarakat. Sistem Pendidikan membuat anak mejadi suskses dalam kehidupannya di masa depan dengan cara memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat dalam kehidupan serta dapat bermanfaat untuk masyarakat. (Hani Subakti et al, 2022)

Pendidikan memiliki makna secara luas yang berarti seluruh kegiatan Pendidikan dapat berlangsung dimana saja dan terjadi kapan saja, baik di lingkungan sekolah, keluarga, kampus, serta lingkungan masyarakat. Pendidikan dianggap sebagai proses peserta didik utuk kehidupan selanjutnya. Atau dapat dikatan bahwa Pendidikan bermakna sebagai kegiatan pengembangan seseorang di berbagai lingkungan yang terjadi sepanjang hidupnya dan berhubungan dengan peristiwa-peristiwa lainnya. Nurdin Mulyadi et al, 2019).

Penulisan artikel ini memiliki tujuan untuk memberikan informasi serta edukasi tentang kontribusi dari tokoh-tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta dalam dunia Pendidikan di Indonesia. 

Manfaat dari artikel ini adalah membuat peserta didik memahami perjuangan dari tokoh-tokoh Pendidikan dan memberikan efek kesadaran belajar pada peserta didik agar lebih semangat dan bersungguh-sungguh dalam dunia Pendidikan.

1. Prof. Henry Alexis Rudolf

Sumber : (https://www.hidupkatolik.com/2019/12/20/41968/h-a-r-tilaar-16-juni-1932-30-oktober-2019-selamat-jalan-pakar-pendidikan.php)
Sumber : (https://www.hidupkatolik.com/2019/12/20/41968/h-a-r-tilaar-16-juni-1932-30-oktober-2019-selamat-jalan-pakar-pendidikan.php)

Prof. Henry Alexis Rudolf telah mengabadikan sebagai pendidik selama 45 tahun hingga tahun 1997, saat beliau menjadi guru besar pada Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Beliau banyak menciptakan karya, terutama dalam dunia Pendidikan dan kebudayaan. Banyak buku yang diciptakan beliau membahas masalah-masalah Pendidikan, mulai dari kurikulum, guru dan sistem  Pendidikan di negeri kita. 

Beliau menciptakan buku yang berjudul "Membenahi Pendidikan Nasional" yang membahas permasalahan guru yang ada di Indonesia, sekaligus mengkritik pemerintahan agar menuntaskan permasalahan tersebut. Beliau beranggapan bahwa masalah kebijakan nasional kurang memihak terhadap rakyat kecil khususnya pada masalah Pendidikan.

Pada evaluasi Pendidikan di Indonesia, beliau mengkritik bahwa Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu momok yang mematikan kreatifitas siswa dan hal yang menakutkan. Menurut beliau, Ujian Nasional bisa saja diadakan, tetapi fungsi dan tujuannya bukan untuk alat menghakimi siswa. Ujian Nasional seharusnya menjadi wahana pemerintah untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi, bukan untuk alat mensetarakan siswa satu dengan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun