Mohon tunggu...
Vimala Murti
Vimala Murti Mohon Tunggu... Guru - Learner

Stay Curious and Keep Learning ...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gagne's Condition of Learning

8 Oktober 2021   15:12 Diperbarui: 8 Oktober 2021   19:37 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biografi Gagne:

Robert Mills Gagne (1916 - 2002) adalah seorang warga negara Amerika yang merupakan Educational Psychologist yang terkenal dengan karyanya yang berjudul "Condition of Learning" yang dipublikasikan pada tahun 1965. Sebelum menjadi seorang psikolog, Gagne pernah menjadi seorang pilot dan menjadi pelopor teori instruksi pengajaran selama perang dunia II ketika beliau bekerja dengan Army Air Corps training pilots. (Sumber: wikipedia).

Teori Belajar Gagne:

Teori belajar yang dikemukakan oleh Gagne adalah perpaduan teori behaviorisme dan kognitivisme, dimana pemprosesan informasi terjadi karena adanya pengaruh kondisi internal dan eksternal pada diri individu. Kondisi internal adalah keadaan dalam diri individu atau yang sudah ada pada individu yang dapat berubah dan berkembang selama atau setelah proses pembelajaran. Sedangkan, kondisi eksternal adalah keadaan lingkungan yang mempengaruhi individu, seperti orang tua, guru, kondisi dan situasi sekitar. Kondisi eksternal ini yang oleh Gagne dikenal sebagai 9 Events s of Instructions. 

Gagne's 9 Events of Instructions:

Pada teori ini, 9 level instruksional ini bersifat hierarki, tidak dapat dirubah atau di acak-acak dalam tahapannya. Berawal dari gain attention sebagai level 1 sampai dengan enhance retention di level 9. Teori instruksional ini sangat bermanfaat bagi guru dalam mendesain pembelajaran dikelas. Pada setiap tahapan, berbagai metode pembelajaran juga dapat di implementasikan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Sumber: CourseArc
Sumber: CourseArc
  1. Gain Attention (mencari perhatian), sebagai guru kita dapat memulai pelajaran dengan menarik perhatian siswa dengan perubahan gerak tubuh, intonasi suara, diskusi atau greetings di dalam kelas.
  2. Inform Learner of Objective (menginformasikan siswa mengenai tujuan pembelajaran), siswa perlu memahami manfaat dari materi yang akan dipelajari dan apa tujuan dari pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menunjukkan video, slide presentasi atau dengan metode split screen teaching yang dapat menjelaskan apa tujuan dari pembelajaran.
  3. Stimulating Recall of Prior Learning (dibangun atas pengetahuan yang lalu), guru dapat mengingatkan siswa tentang materi yang sudah pernah dipelajari sebelumnya dan mengaitkannya dengan materi baru yang akan diajarkan. Hal ini dapat dilakukan dengan sesi tanya jawab, meminta siswa menjelaskan secara lisan atau dengan membuat concept map.
  4. Presenting the Stimulus (menyajikan pembelajaran sebagai rangsangan), yaitu dengan menyajikan informasi pokok-pokok materi yang penting dengan cara yang efektif. Instruksi dapat diberikan dengan menggunakan berbagai media (video dan buku) melalui kegiatan demonstrasi, praktikum dan storytelling.
  5. Providing Learning Guidance (memberi panduan belajar), yaitu memberikan panduan belajar dengan tujuan untuk membantu siswa agar lebih mudah mencapai tujuan pembelajaran, tahapan ini dapat dilakukan dengan penjelasan verbal mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menguasai keterampilan tersebut dan memberikan studi kasus.
  6. Eliciting Performance (menampilkan kinerja), tahap ini penting untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki kemampuan yang diharapkan, jadi pada tahapan ini siswa dapat menampilkan kemampuan dalam tindakan yang bisa diamati oleh guru, seperti; demonstrasi, ongoing assessment, informal presentation atau role play based.
  7. Providing Feedback (memberikan umpan balik), tahap ini merupakan tahap terpenting, untuk mendapatkan hasil terbaik, indikator umpan balik diberikan secara rinci dan informatif yang dapat dilakukan melalui verbal feedback, self reflection dan peer reflection.
  8. Assessing Performance (menilai kinerja),merupakan peristiwa pembelajaran yang berfungsi  menilai  apakah siswa sudah mencapai tujuan apa belum, yang dapat dilakukan melaui assessment atau rubric.
  9. Enhancing Retention and Transfer (meningkatkan retensi), yaitu dengan membantu siswa untuk mendapatkan informasi lebih banyak, yaitu melalui presentasi, membuat jurnal atau membuat poster.

8 Tipe Belajar menurut Gagne

8 Tipe belajar Gagne juga bersifat hierarki dan tidak dapat diacak atau dilangkahi. Gagne percaya apabila siswa mengikuti 8 tipe belajar ini, maka pembelajaran pun akan berlangsung dengan maksimal. Tipe belajar menurut Gagne:

  1. Signal (belajar isyarat), timbul sebagai rangsangan (stimulus) sehingga menimbulkan respon, contoh apabila seorang guru dikelas bersikap dengan menyenangkan, maka siswa pun akan mengikuti pelajaran dengan perasaan yang gembira.
  2. Stimulus-Response Learning, yaitu belajar untuk merespon suatu isyarat, sebagai contoh apabila guru menyebutkan lingkaran lalu siswa akan mencari gambar atau benda berbentuk lingkaran setelah disuruh oleh guru.
  3. Chaining, yaitu tahapan dimana siswa mengaitkan stimulus dan respon, sebagai contoh apabila disekolah siswa akan belajar mengenai tanaman lalu mereka melakukan kegiatan yang berkaitan dengan tanaman, bertanya atau  mungkin presentasi dikelas.
  4. Verbal Association, yaitu menghubungkan suatu kata dengan objek, seperti anak yang melihat buku miliknya dapat dengan lantang mengatakan "itu buku saya".
  5. Discrimination Learning, yaitu memberikan reaksi yang berbeda-beda pada stimulus yang mempunyai kesamaan, contohnya anak yang dapat membedakan antara manusia satu dengan manusia lainnya, atau membedakan binatang satu dan lainnya.
  6. Concept Learning, yaitu belajar konsep dari benda-benda konkret dan mengelompokkannya menjadi satu, sebagai contoh; membedakan binatang berdasarkan habitat, maka siswa akan mencoba untuk mengelompokkan binatang-binatang yang memiliki habitat yang sama.
  7. Rule Learning, yaitu menghubungkan beberapa konsep untuk membuat aturan, seperti contoh dalam matematika; perkalian 2x3 itu sama dengan 3x2, aturan ini terdiri dari beberapa konsep yang sudah terdefinisi.
  8. Problem Solving, memecahkan masalah adalah tipe belajar yang paling tinggi, dimana sebagai contoh yaitu usaha pemecahan masalah dalam soal matematika.

5 Categories of Learning Outcomes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun