[caption caption="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTkO-w8ayriEAxo3YJzDjRUpd9hecPB2bhMCGHZ6nrwqf6DsTlzJQ"][/caption]
Dau pelatih asal Minangkabau,berhasil membawa Klub yang mereka latih,masuk babak semi final Turnamen memperebutkan Piala Jendral Sudirman tahun 2015.Bedanya adalah Nil Maizar sebagai Pelatih PS.Semen Padang,berhasil sebagai juara Group,sedang Jafri Sastra,yang melatih PS.Mitra Kukar berada di urutan ke dua Group.Namun sesuai dengan apa yang di peroleh selama berlangsungnya babak 8 besar,maka PS.Semen Padang dan PS.Mitra Kukar sama sama masuk babak semi final.
Dari awal nya ada 3 (tiga ) pelatih yang berasal dari rana Minangkabau,yaitu Nil Maizar,Jafri Sastra dan Indra Syafri,tapi Indra Syafri gagal membawa Bali United,melangkah ke babak 8 besar.Keberhasilan dua putra Minangkabau dalam melatih kesebelasan yang ikut dalam perebutan Piala Jendral Sudirman,bisa membuktikan bahwa,kualitas pelatih asal Minangkabau sudah masuk dalam skala Nasional,bahka Nil Maizar pernah di tunjuk melatih Tim Nasional Sepakbola Indonesia,di ajang piala AFF 2012.
Kalau dilihat dari statistik pertemuan antara Nil Maizar dan Jafri Sastra sejak babak penyisihan,terlihat masih di katakan berimbang.PS Mitra Kukar waktu main di Bali,di babak penyisihan,berhasil mengalahkan PS.Semen Padang dalam adu pinalty,sedangkan Nil Maizar membalas nya di babak 8 besar,saat mana PS.Semen Padang menang dalam waktu normal,menagalahkan PS.Mitra Kukar 2-1.Hebatnya baik Nil Maizar,maupun Jafri Sastra,sama sama berasal dari satu Kota, yaitu Kota Payakumbuh Sumatera Barat.
Tinggal nanti di babak semi final apakah akan terjadi,dilihat dari posisi PS.Semen Padang,dan PS.Mitra Kukar,bisa jadi akan bertemu di babak Final,kalau bisa mengalahkan lawan lawan nya di babak semi final,bisa jadi ke dua dua nya gagal total,atau bisa jadi satu yang maju ke babak Final,dan itu menarik untuk di tunggu.Yang jelas,sudah ada pergeseran dalam hal pelatih sepakbola di Indonesia,tidak lagi di nominasi oleh pelatih asal Pulau Jawa.Ini yang menarik dalam Turnamen Perebutan Piala Jendral Sudirman.
Seperti semangat sang Jendral Sudirman,menggebu,pantang menyerah dan terus berjuang sampai titik darah terakhir,walau di jalankan di atas tandu,sekalipun,namun tekad untuk mengusir penjajah tidak bisa di tawar tawar,sehingga dengan taktik dan strategi yang jitu,akhirnya Bangsa Indonesia,berhasil mendapatkan kemerdekaan nya.Inilah yang seharusnya terlihat dari Turnamen Piala Sudirman ini,semua anak bangsa,bersatu padu,dan tidak ada bentrokan,atas alasan apapun,dan semua fokus pada peningkatan kuaitas sepakbola Indonesia di masa yang akan datang.
Kalah,draw,menang adalah akibat dari sebuah pertandingan di cabang apapun dalam bidan olahraga.kenapa harus di ributkan dan di ciptakan malapetaka pada diri sendiri dan orang lain.
Tidak salah kalau mental dan kesadaran para suporter yang terlalu fanatik dan sering membuat ulah,di hukum saja seberat beratnya,apalagi sudah menghilangkan nyawa Manusia.Sepakbola adalah permainan rakyat,maka rakyatlah yang wajib memiliharanya, bukan sebaliknya di rusak dan di racuni oleh tingkah laku yang kurang elok.
Salam garuda ku,bukan burung Perkutut.
Â
