Mohon tunggu...
Elvida Safitri
Elvida Safitri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Analogi Komunikasi Ilmiah dengan Persamaan Fisika

21 Januari 2018   10:56 Diperbarui: 21 Januari 2018   11:10 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Perubahan pertambahan panjang terhadap waktu

Diera modern saat ini berbagai macam alat telah digunakan sebagai sumber komunikasi antara sesama manusia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan sosial. Proses komunikasi tentunya dilakukan dengan berbagai cara bergantung pada tempat dan kebutuhannya. Komunikasi sehari-hari berbeda dengan komunikasi dalam ruanglingkup ilmiah.

Komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa latin yaitu cominicatus dan bersumber dari kata communis. Kata Communis bermakna berbagi atau menjadi milik bersama. Sedangkan secara terminologis adalah proses penyampaian informasi  dari seseorang kepada orang lain.    Proses  Komunikasi terdiri dari dua bagian yaitu proses komunikasi secara primer dan komunikasi secara sekunder. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampain informasi dengan menggunakan pesan verbal atau non verbal. Proses komunikasi secara sekunder adalah prosos komunikasi dengan menggunakan alat bantu selain menggunakan pesan verbal ataupun non verbal. Ilmiah artinya bahwa segala sesuatu itu harus berdasarkan keilmuwan, yaitu dasar dan kaidahnya berasar dari ilmu pengetahuan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi ilmiah adalah komunikasi pengetahuan dua arah antara pemberi informasi dan penerima informasi dengan menggunakan berbagai media, keterampilan, aktivitas maupun tata cara dialog yang sesuai.  Komunikasi sebaiknya mengandung bahasa yang baik yang mampu memberikan pemahaman informasi ke pada orang lain. Dari pemahaman tersebut dapat dijadikan suatu pedoman untuk memberdayakan masyarakat. Pemahaman membutuhkan nalar yang terstruktur dari informasi yang diterima.

Penganalogian pemahaman informasi dapat dirumuskan dengan menggunakan konsep fisika yaitu pada hukum kedua newton yang menyatakan bahwa percepatan suatu berbanding lurus dengan gaya yang diberikan dan berbanding terbalik dengan masaa benda (F= m x a atau a = F/m). Jika dianalogikan maka F bertindak sebagai guru atau bahan ajar (pemberi informasi), m sebagai kelembaman (ketidakaktifan/keadaan diam dari penerima informasi), dan a adalah respon dari penerima informasi. Persamaan tersebut dapati dianalogikan bahwa untuk meningkatkan respon yang baik dari penerima informasi diperlukan pemberian informasi yang baik dengan menggunakan media maupun cara yang dapat meningkatkan keaktifan penerima informasi  sehingga dapat mengurangi kelembaban penerima informasi. Sedangkan jika dianalogikan dari pohon, suatu  informasi ilmu pengetahuan seperti ilmu fisika bertindak sebagai kambium. Kambium itu dikelilingi oleh lapisan-lapisan luar berupa teori dan terapan. Dari analogi ini dapat dijelaskan bahwa ilmu teori yang diterima dari pemberi informasi dapat dimaanfaatkan menjadi ilmu terapan yang mampu meningkatkan kualitas penerima informasi yang nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehingga menciptakan penerima informasi yang berdaya.

Pemahaman yang baik dari informasi yang diterima dapat meningkatkan kepercayaan diri pada penerima informasi disebakan oleh bertambahnya tingkat pengetahuan seiring dengan perubahan waktu. Pemahaman pengetahuan tersebut dapat dianalogikan dengan gambar 1:

Dari gambar 1, dapat diuraikan bahwa  pada saat sesorang tidak mendapatkan informasi maka orang tersebut akan tetap diam ditempat tanpa mengalami suatu perubahan.  Namun jika  seseorang ini terus diberi informasi melalui suatu komunikasi ilmiah dalam waktu yang ditentukan (t=c) maka orang tersebut akan mengalami perubahan dari segi pemahaman ilmu pengetahuan  yaitu sebesar Fc dan jika waktu yang ditentukan mengalami penambahan (t=c+h) maka pemahaman pengetahuan yang diperoleh dari informasi yang diterima akan semakin meningkat (F( c+h)), hal ini terlihat dari dua gambar anak panah tersebut.  

            Dari konsep-konsep yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang terkenal dengan prestasinya adalah orang-orang yang selalu memperoleh dan memanfaatkan informasi yang diperoleh melalui komunikasi ilmiah. Pemahaman mereka mengenai ilmu pengetahuan menjadikan mereka sebagai contoh untuk kita dalam memanfaatkan informasi. Seperti ucapan yang sering kita dengar bahwa tidak ada orang bodoh, yang ada hanyalah orang malas. Malas adalah dasar utama dari keterbelakangan dan rajin adalah dasar utama dari kemajuan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun