Mohon tunggu...
Vikri Putra Andana
Vikri Putra Andana Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hanya ingin berbagi apa yang ada di pikiran untuk dituang menjadi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wanita yang Tereksploitasi

5 April 2020   19:10 Diperbarui: 6 April 2020   21:04 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi mereka yang tidak punya filter untuk kecantikan. Habis sudah ia, sukses menjadi target marketing industri kecantikan itu sendiri. Laris manis ! Rupanya pundi-pundi uang masih bisa diperas dari fisikmu, wahai wanita

Ungkapan "beauty is pain" sukses diyakini para wanita. Mereka menggunakan heels, padahal tahu akan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Mereka rela menggunakan pakaian minim, padahal tahu berpotensi besar diganggu lelaki. Merela rela menggunakan celana ketat, padahal tahu tidak nyaman, dan beresiko merusak organ reproduksi.

Tinggal para wanita uring-uringan menjalani hidupnya. Selama-lamanya sibuk mempercantik diri, tetapi tak pernah merasa cantik. Biaya hidup membengkak untuk mengikuti gaya hidup ciptaan media ini.
Ah, wanita kapan kalian bahagia ? CV

Sadarkah ?

Seakan tahu kondisi dunia akan seperti ini. Seaoan tahu akan ada zaman di saat dunia sukses memutar uang triliunan rupiah dari keindahan wanita. Seakan tahu akan ada dimana wanita dieksploitasi habis-habisan.

14 abad yang lalu, di saat belum ada media elektronik, 14 abad yang lalu saat fashion wanita masih sangat terbatas, Al Quran hadir membawa solusi. Islam jelas-jelas mewajibkan wanita untuk berhijab. Islam menawarkan konsep, bahwa keindahan wanita selayaknya dilindungi, bukan dijadikan komoditas.

Maka, beruntunglah kalian para muslimah.

Kalian terhindar dari eksploitasi akan keindahan tubuhmu. Hijabmu sederhana, maka tak perlu pusing-pusing mengikuti perkembangan fashion terbaru.
Kebahagiaanmu ialah menjadi indah di mata Allah, maka tak perlu menahan sakit untuk menjadi cantik di mata dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun