Mohon tunggu...
Vieri Adrian
Vieri Adrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Literasi

Mengembangkan Literasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid 19 Terhadap Pendidikan SD

9 Oktober 2021   03:25 Diperbarui: 11 Oktober 2021   06:37 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini Dunia sedang digegerkan dengan Covid 19, bahkan Indonesia pun terdampak. Maka dari itu, Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk memutus rantai virus Covid 19 demi kesehatan dan keselamatan rakyat. Salah satunya semua kegiatan harus dilakukan di rumah, termasuk pendidikan.

Mungkin penerapan kebijakan pembelajaran daring  untuk tingkat Perguruan Tinggi ini tidak menjadi masalah, karna beberapa perguruan tinggi sudah memiliki fasilitas yang mendukung sistem pembelajaran daring. Namun menjadi masalah untuk beberapa perguruan tinggi yang belum memiliki fasilitas yang mendukung.

Lain halnya untuk pendidikan tingkat dasar, menengah dan atas. Sistem pembelajaran daring ini mengalami banyak kendala. Banyak siswa yang belum memiliki akses internet bahkan adapula beberapa siswa yang belum memiliki Handphone. Terutama di wilayah-wilayah tertentu yang belum memiliki fasilitas yang mendukung untuk pembelajaran daring

Salah satunya yaitu di SDN 3 Wanayasa, saya mencoba melakukan wawancara dengan 2 guru terkait kendala selama pembelajaran daring ini. Dan hasilnya yaitu :

- Sinyal/jaringan internet yang tidak bagus

- Beberapa Siswa dan Orang Tua Siswa kurang paham teknologi

- Pembelajaran tidak cepat dipahami

- Tergantung Kuota, karna tidak semua siswa mampu membeli kuota karna keterbatasan ekonomi

- Kurang pengawasan dari guru

Dengan beberapa kendala diatas ini membuat siswa menjadi kurang maksimal dalam memahami pembelajaran. Guru hanya memberikan materi melalui WAG dan menjelaskan melalui voice note tanpa melakukan pembelajaran melalui media zoom dan beberapa media lainnya. Mengapa? Karna ketika melakukan zoom banyak sekali siswa yang tidak hadir karna berbagi alasan, mulai dari koneksi hingga siswa/orang tua siswa yang kurang paham teknologi.

Hal ini menjadi PR besar bagi guru untuk memaksimalkan pembelajaran agar pelajarannya tersampaikan dengan jelas. Hingga guru pun akhirnya mencoba melakukan tes secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat dan hasilnya nihil. Banyak siswa yang nilainya jelek karna kurangnya pengawasan dari guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun