Mohon tunggu...
Vidi Susanto
Vidi Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Photography

Mahasiswa tingkat akhir Gemar potography

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengingat Sunda Kelapa sebagai Pelabuhan Internasional pada Masa Lalu

4 Juni 2021   23:20 Diperbarui: 4 Juni 2021   23:36 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dokumen pribadi

Bicara tentang Sunda Kalapa juga bicara tentang kerajaan Pajajaran. Kedua hal tersebut sangat berkaitan dimana yang kita tau kerajaan Pajajaran merupakan kerajaan yang menguasai wilayah Jawa bagian Barat, termasuk pelabuhan Sunda Kalapa. Pelabuhan Sunda Kalapa pada jaman Pajajaran merupakan pelabuhan internasional, yang pada saat itu dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja.

Pada abad ke-14 jalinan kerja sama antara kerajaan Pajajaran dan negara Portugis sudah mulai dijalin. Begitu banyak sumber-sumber sejarah yang membahas mengenai kesejarahan pelabuhan Sunda Kalapa, begitupun sumber sejarah yang di buat oleh bangsa lain seperti buku yang berjudul “Suma Oriental”, karya Tome Pires. Mengutip dari kanal youtube Insights & Inspirative Channel, dari kesejarahan Portugis “letak kerajaan Sunda Kalapa terletak di tepi sungai Ciliwung, dan memungkinkan untuk masuk nya 10 kapal dagang dengan kapasitas 100 ton, dengan di dominasi oleh orang-orang Melayu Jepang dan Tionghoa”.

Adapun yang menjadi komoditas jual di pelabuan Sunda Kalapa antara lain: lada, kopi, anggur, dan sutra. Nusantara menjadi surga bagi para pemburu rempah-rempah, seperti halnya gula. Dimana yang kita tau di setiap ada gula selalu ada banyak semut. Rempah-rempah sangat penting bagi masyarakat Nusantara kala itu, karna sebagai tata nilai budaya.

Dengan di ingatkannya kembali pelabuhan internasiona Sunda Kalapa lewat kesejarahan masa lalu, tentu akan membangkitkan kembali kebanggaan anak muda terhadap bangsanya. Kemudian munculnya kesadaran dalam hal menanam tanaman rempah-rempah yang menjadi tradisi budaya bangsa Nusantara. Dengan itu kesadaran rasa memiliki dengan sendirinnya akan tumbuh, setelah itulah akan muncul rasa untuk menjaga warisan budaya.

Dengan di tunjang tanah yang subur iklim yang baik , tentu ini menjadi hal yang harus kita optimalkan. Mencoba memulai bertani untuk kebutuhan sendiri terlebih dahulu, dan kedepannya demi kebutuhan negara lain dengan sekala besar. Desa yang memiliki komoditas tanaman rempah harus sama-sama kita bantu untuk tumbuh kembangnya, untuk menjadikan spirit bagi desa-desa lain guna memiliki komoditas tanaman  rempah lain. dengan hal diatas pemangfaatan akan sumberdaya alam berjalan dengan baik.

Semoga lewat kesejarahan yang di torehkan bangsa ini salah satunya lewat Sunda Kalapa, memberi semangat bagi masyarakatnya untuk tumbuh berkembang, demi masa depan yang indah bahagia dan penuh kedamaian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun