Mohon tunggu...
Viccy FitriaPutri
Viccy FitriaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya sedang berkuliah S1 Pendidikan Masyarakat di Universitas Pendidikan Indonesia

saya senang melakukan hal baru, suka membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sustainable Development, Emang Penting?

2 Desember 2022   10:38 Diperbarui: 2 Desember 2022   10:51 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sustainable pada dasarnya diartikan sebagai capable of being sustained atau kemampuan untuk tetap berkelanjutan. Sustainable sudah menjadi perhatian sejak Matlhus pada tahun 1798. Namun istilah keberlanjutan sendiri baru muncul sejak beberapa dekade yang lalu. Development diartikan sebagai pembangunan. Tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Sustainable Development dapat diartikan sebagai pembangunan berkelanjutan, dimana Sustainable Development merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan seperti ekonomi, sosial dan lingkungan. Istilah ini ditemukan tahun 1987 Oleh World Commission on Environment and Development (Bruntland Commnission)


Menurut (Emil Salim,1990) Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan manusia sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan berkelanjutan bertujuan agar dapat memunculkan dan membina lingkungan tempat tinggal yang sehat dan layak, sehingga masyarakat terhindar dari berbagai penyakit berbahaya. Adanya pembangunan berkelanjutan sebagai upaya manusia untuk memperbaiki mutu kehidupan dengan tetap berusaha tidak melampaui ekosistem yang mendukung kehidupannya.


Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) pada dasarnya mencakup tiga dimensi yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Dimensi ekonomi terdiri dari beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar tetap stabil, memberantas kemiskinan, serta mengubah produksi agar tetap seimbang. Sedangkan dimensi sosial berhubungan dengan pemecahan masalah dalam aspek kependudukan, kualitas Pendidikan yang harus ditingkatkan dan pelayanan
masyarakat. Dimensi lingkungan juga memiliki tujuan, dimana tujuan itu adalah upaya untuk mengurangi polusi dan bagaimana pencegahannya, pengelolaan limbah dan cara memanfaatkan limbah agar memiliki nilai guna. Sebagaimana yang kita tahu, Indonesia menjadi salah satu negara yang turut berkomitmen untuk mencapai Sustainable Development.

Berdasarkan Sustainable Development Report 2021, negara yang ikut serta diberi peringkat berdasarkan skor keseluruhan dan sejauh mana negara tersebut mencapai tujuan. Pada tahun 2021, Indonesia berada di peringkat 82 dari 163 dengan poin 69.16. Indonesia telah mengalami peningkatan peringkat dan poin setiap tahunnya, Namun peningkatan nilainya cukup kecil. Pada tahun 2016, Indonesia mendapatkan poin 65.19, dan di tahun 2017 meningkat menjadi 66.94. Lanjut di tahun 2018, Indonesia mendapat poin 68.13, sementara 2019, poin meningkat lagi menjadi 68.42. Pada tahun 2020, Indonesia mengalami cukup sedikit peningkatan dengan poin 68.48. Lalu pada tahun 2021 dengan 69.1 poin. Dengan demikian, pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu tantangan terbesar bagi negara Indonesia.


Pembangunan berkelanjutan mencakup berbagai aspek disertai dengan kondisi di Indonesia, diantaranya :
1) Lingkungan (ekologis)
Lingkungan menjadi salah satu aspek penting terhadap sustainable development. Tetapi pembangunan yang sudah dilaksanakan selama ini masih kurang memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Dimana kebersihan sekitar masih belum terjaga dengan baik, banyak orang yang masih buang sampah sembarangan yang membuat sungai tersumbat sehingga menyebabkan banjir.
2) Ekonomi
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi, selama periode 2005-2011 indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif pada kisaran 5-6,5% pertahun. Dengan demikian, pendapatan perkapita penduduk Indonesia juga meningkat hampir dua kali lipat dari Rp. 14.991,1 ribu pada tahun 2006 menjadi Rp. 30.813,0 ribu pada tahun 2011. Bersamaan dengan itu, angka pengangguran juga menurun dari 11,2% pada tahun 2005 menjadi 6,5% pada tahun 2011.
Sehingga presentase penduduk miskin yang mengalami penurunan dari 15,9 pada tahun 2005 menjadi 12,4% pada tahun 2011.
3) Sosial budaya
Bidang sosial budaya telah banyak mencapai kemajuan, diantaranya pada tahun 2011 angka partisipasi murni sekolah dasar telah mencapai 91%, sementara APM SMP telah mencapai 68%. Tidak hanya itu, pada tahun 2020 terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada Angka Melek Huruf (AMH) yang telah mencapai 92,8%, menurunnya angka kematian bayi dari 68 per 1000 kelahiran di tahun 1991 menurun menjadi 28,2 di tahun 2006 dan kemudian menurun lagi menjadi 24,3 per 1000 kelahiran.
4) Politik
Berdasarkan peraturan hukum terdapat komponen penting dalam pembangunan berkelanjutan diantaranya perdamaian, stabilitas, hak-hak asasi manusia dan pemerintahan efektif, transparan dan akuntabel. Akan tetapi konflik dan kekerasan masih ada di beberapa wilayah. Konflik dan kekerasan tersebut menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat pembangunan negara. Tidak hanya itu, perlindungan terhadap korban kekerasan seksual, tindak kejahatan dan eksploitasi juga perlu ditingkatkan. Pada akhir tahun 2016, indeks hak politik sebesar 70,11 dimana itu cenderung stabil jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2015 ada di angka 70,63.
5) Pertahanan dan Keamanan
Salah satu aspek penting demi terciptanya pembangunan keberlanjutan adalah pertahanan dan keamanan. Keamanan di Indonesia harus sangat diperhatikan dalam mengatasi ancaman, tantangan serta gangguan baik dari dalam maupun yang dapat membahayakan integritas, identitas, kelangsungan negara.


Suatu negara tidak dapat mengimplementasikan konsep pembangunan berkelanjutan jika salah satu dari kelima aspek tersebut tidak mendukung. Pemerintah harus berupaya menjaga kualitas dari masing-masing aspek tersebut. Pembangunan berkelanjutan akan berkembang jika masyarakat sendiri mampu membantu dan mewujudkan tujuan dari pembangunan berkelanjutan. Tidak hanya mengedepankan pertimbangan keuntungan ekonomi, namun juga harus dapat memprediksi dampak
kerusakan ekologi yang akan terjadi seperti menurunnya kualitas air bersih dan keanekaragaman hayati. Demikian pula pada aspek sosial, harus dipertimbangkan bahwa pembangunan Kawasan tersebut tidak merusak tatanan sosial yang baik atau dapat menimbulkan konflik sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun