Mohon tunggu...
viatur
viatur Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal 3 Pola Asuh pada Anak

15 September 2019   15:00 Diperbarui: 15 September 2019   15:05 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika menjadi orang tua baru, pasti memiliki gaya pengasuhan yang berbeda pula. Untuk itu bagi orang tua baru harus mengenal berbagai macam pola asuh. Agar tidak gagal dalam mengasuh anak. Selain pengetahuan tentang pola asuh tentu saat mengsuh anaknya dipengaruhi oleh pengalaman pola asuh saat masih kecil dulu.

Tentu saja setiap orang tua baru masih ingat seperti apa orang tua dulu mengasuh orang tua baru saat masih anank- anak dulu. Apakah cara pola asuh tersebut akan diterapkan pada anak orang tua baru?

Berikut, 3 macam pola asuh yang mempengaruhi perkembangan anak:

1. Otoriter
Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang diterapkannya aturan super ketat yang mana anak harus dan wajib mengikuti segala keinginan orang tua. Berikut adalah ciri-ciri pola asuh ini :
a. Menuntut anak untuk menuruti segala keinginan orang tua tanpa kesepakatan antara orang tua dan anak.
Tidak mempedulikan perasaan anak dan menghiraukan pendapat anak.
b.Memiliki keinginan yang tinggi terhadap anak
c. Lebih banyak menerapkan hukuman dari pada kedisipkanan.
Biasanya jika ada orang tua yang menerapkan pola asuh ini, seringkali bertolak belakang belakang dengan harapan orang tua.
Selain itu, pada pola asuh ini juga mempengaruhi perkembangan anak, diantaranya prestasi sekolah yang tidak terlalu baik, dan kepercayaan diri anak akan rendah.

2. Permisif
Pola asuh permisif adalah pola asuh bersifat serba salah yang mana orang tua sangat santai, bebas, dan mencoba menjadi teman anak.  Ciri-cir dari pola asuh ini, yaitu :
a. Lebih menuruti kemauan anak dari pada memberikan kesepakatan keduanya.
Hampir tidak ada hukuman.
b. Tidak memiliki aturan, batasan dalam segala hal yang mana membuat sang anak lebih bebas.
c. Pola asuh ini memiliki pengaruh terhadap perkembangan anak yang cukup tidak baik yaitu, cenderung egois, sulit diatur, dan kurang berempati.

3. Demokratis
Pola asuh demokratis merupakan gabunga dua pola asuh otoriter dan permisif yang mana hubungan antara anak dan orang tua terjalin positif dengan berbagai ciri-ciri dalam asuhan ini, yaitu :
a. Terdapat aturan yang tegas antara orang tua dan anak namun disertai penjelasan terkait adanya aturan didalamnya.
b. Dapat mempertimbangkan pendapat sang anak.
Anak yang diasuh dalam pola asuh ini cenderung memiliki kemampuan berpikir kritis dan dapat mengambil keputusan yang baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun