Mohon tunggu...
Via Salsabila
Via Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Ekonomi Indonesia Terhadap Pandemi Covid-19

9 Desember 2022   12:15 Diperbarui: 9 Desember 2022   13:42 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak ekonomi indonesia terhadap pandemi covid-19
Covid-19 atau virus Corona adalah virus yang mewaba pada tahun 2020 hingga saat ini, tak hanya di Indonesia tetapi juga di belahan dunia virus ini memakan banyak korban jiwa. 

Kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 2019 di tengah ketidakpastian ekonomi global, hanya mampu mencatat 5% atau 5.05%.
Sepanjang 2019 inflasi tertinggi Indonesia tercatat hanya pada bulan April-Juni. Pada hari raya, karena beberapa bahan pokok memiliki inflasi terbesar dan di kontribusi kan.
Sedangkan sektor eskpor dan impor tahun 2019 mengalami penurunan di banding dengan tahun 2018.
Kondisi ekonomi tahun 2020 saat pandemi, bedasarkan data nyata dari BPS ( Badan Pusat Statistik) Ekomoni Indonesia dari 2019-2020 mengalami penurunan sebesar -2,07%. Hal ini terjadi salah satunya faktor dari pandemi covid-19.

Pandemi covid sangat berdampak terhadap perekonomian Indonesia, sejak terjadinya lockdown. Hal ini menyebabkan semakin menurun perekonomian di Indonesia pada perusahaan- perusahaan formar baik non formal.  Serta terjadilah hubungan putus kerja (PHK) di berbagai perusahaan, karena menguranginya pendapatan perusahaan dan tidak dapat membayar upah pegawai, tak sedikit perusahaan yang gulung tikar, akibat penurunan ekonomi.

Tak hanya itu, pada sektor wisata pun mengalami penurunan pengunjung wisata lokal maupun asing, karena penerapan pandemi, yang menyebabkan masyarakat dalam negri maupun luar negri tidak dapat berpergian. Makah tempat wisata pun semakin hari semakin sepi, serta hotel dan resort pun mengalami penurunan hingga 50%.

Melihat kondisi Ekomoni 2020 yang menurun, sangatlah wajar karena faktor pandemi covid, faktanya Indonesia mengalami deflasi hingga tingkat inflasi pada 1,68% dimana angka ini menjadi angka terendah, jauh dari rancangan pemerintah.

Kebijakan pemerintah, melakukan kebijakan fiskal guna mengurangi dampak negatif dari penurunan ekonomi, hal ini pun bertujuan untuk membangkitkan kembali para usaha UMKM
Karena kondisi Indonesia yang tidak stabil. Pemerintah segera mengambil kebijakan terkait virus yang sedang beredar, agar tidak berdampak lebih jauh terhadap sektor- sektor lain. Demi memulihkan Ekomoni Indonesia.
Konsumsi rumah tangga di Indonesia sangat tidak terkendali menyebabkan kondisi perekonomian Indonesia semakin mengalami penurunan. Tak hanya konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah pun mengalami penurunan pada tahun 2019 3.25% hingga di 2020 menjadi 1,94%. Hal ini membuat kekhawatiran kita tak hanya pada sektor Ekomoni tetapi pada sektor sektor lain.
Masyarakat turut serta berperan terhadap situasi yang terjadi, demi memulihkan ekonomi Indonesia, pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan fiskal maupun moneter, hal kebijakan ini di terima dengan baik oleh masyarakat, tujuannya agar dapat bergerak maju sesuai dengan rancangan pemerintah.
Pada tahun 2021 badan pusat statistik (BPS). Mencatat kondisi perekonomian Indonesia mengalami kenaikan positif mencapai 3,69%.

Kepala BPS menyampaikan. Bahwa perekonomian Indonesia yang di ukur bedasarkaan Produk Domestik Bruto atas harga berlaku mencapai 16, 970,8 triliun dan PDB per kapita mencapai 62,2 juta atau 4,349,5  dolar Amerika serikat

Pencapaian tersebut akan membuat Indonesia kembali memasuki pendapatan negara berpenghasilan menengah, hal ini merupakan pondasi yang baik untuk mendorong perekonomian Indonesia.

Bangkitnya kepercayaan masyarakat untuk mengonsumsi barang dan jasa telah mendorong pemulihan pemerintah.

Perekonomian Indonesia meningingkat di tahun 2021 tetapi tak dapat di pungkiri covid -19 masih tetap merajalela di Indonesia.
Dalam bidang kesehatan, mereka  melakukan dan mencari cara covid-19 agar mata rantai tidak semakin banyak,
Dan tetap melakukan vaksinasi 1-2 hingga vaksinasi booster atau 3, sehingga akan menambah kepercayaan masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi saat ini,
Tetapi pembatasan dan protokol kesehatan tetap selalu di jaga. Untuk mengurangi serta memutus rantai ini.
Tak sedikit tempat wisata yang mulai beroprasional, dan memiliki pengunjung. Dari berbagai kota
Perusahaan- perusahaan mulai membuka dan memberikan kesempatan kepada tenaga kerja.
Di tahun 2022 Indonesia sudah memasuki era new normal, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 pada kuartal II cukup inpresive berada pada angka 5,4 persen, kemudian di imbangin pada stabilitas nilai tukar rupiah yang cukup baik.

Inflasi ini pun mengalami kenaikan yang cukup terkendali, dengan adanya kenaikan bmm yang kemarin pasti akan naik inflasi, tetapi berharap pada bulan Oktober sudah mulai meredah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun