Mohon tunggu...
vhalespi
vhalespi Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis dan wiraswasta

penulis, hobi membaca, menulis dan sejumlah hobi di banyak minat dan bidang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dian Fossey, Wanita Peneliti dan Pelindung Gorila

6 Mei 2023   01:15 Diperbarui: 6 Mei 2023   01:13 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: https://www.flickr.com/

Dian Fossey

        Sejak kecil Dian Fossey (16 Januari 1932 -- 26 Desember 1985) menyukai hewan dan benua Afrika. Dia pergi ke sana tahun 1963 dan bertemu dengan Louis Leakey, ahli antropologi yang juga menjadi sponsor Jane Goodall. Di masa itu sedikit hal yang diketahui tentang gorila dan manusia menganggap mereka sebagai mahluk buas yang suka menyerang dan membunuh manusia terutama karena dalam film ditampilkan demikian.

        Leakey menugaskan Fossey untuk meneliti gorila gunung di Kongo tahun 1966 namun terpaksa meninggalkan negara itu akibat konflik politik. Tahun 1967 dia kembali meneliti gorila di negara Rwanda dan mendirikan kamp penelitian yang dinamai Pusat Penelitian Karisoke di bawah gunung api Virunga. Selama beberapa tahun Fossey tinggal bersama kelompok gorila yang ditelitinya sebelum diterima dan didekati salah satu gorila. Dia dijuluki Perempuan Gorila dan mempunyai gorila favorit yang dinamai Digit.

        Fossey muncul di majalah National Geographic tahun 1970 dan memberitahu dunia fakta sesungguhnya tentang gorila. Mereka bukan mahluk buas dan agresif yang suka menyerang dan membunuh seperti yang ditampilkan dalam film. Setiap gorila punya ciri khas, kepribadian dan kemiripan dengan manusia. Fossey menerbitkan buku tentang gorila berjudul Gorillas In The Mist (1983) yang diadaptasi menjadi film tahun 1988 yang diperankan Sigourney Weaver. Hasil penjualan buku tersebut digunakan untuk meningkatkan kualitas perlindungan terhadap gorila yang jumlahnya menyusut akibat diburu manusia.

        Akibat dari maraknya perburuan gorila oleh penduduk setempat, baik untuk dimakan dagingnya atau dijual anggota tubuhnya sebagai cindera mata, menimbulkan sikap benci dan antipati Fossey pada para pemburu sampai dia menakut-nakuti mereka dengan memakai topeng dan pura-pura melakukan ilmu hitam hingga dijuluki "Penyihir dari Virunga". Caranya yang keras, tidak mau berkompromi, tidak mau percaya atau bekerja sama dengan orang lain, membuatnya makin sulit berjuang melindungi gorila. Sedangkan para konservasionis lain bekerja sama dengan pemerintah lokal atau bersikap simpatik kepada penduduk setempat untuk menyadarkan tindakan mereka yang mengancam kelestarian gorila gunung.

        Awal tahun 1977, Digit dibunuh dan anggota tubuhnya dipotong untuk dijual oleh para pemburu liar. Jasadnya diberikan pada Fossey yang shock dan membuatnya makin depresi ditambah pembunuhan pada gorila-gorila lain selama enam bulan berikutnya. Meskipun tragedi itu meningkatkan kesadaran dan kepedulian pada gorila serta meningkatkan dana untuk konservasi, Fossey tidak melihat hasil perubahan yang nyata dan lebih percaya solusi dengan cara militan yang menyebabkannya dibenci oleh para pemburu dan penduduk lokal.

        Sehari setelah Natal tahun 1985 Fossey ditemukan tewas di pondoknya dan dimakamkan di samping kuburan Digit. Tidak diketahui siapa pembunuhnya. Banyak teori dan dugaan serta orang yang dicurigai namun tidak cukup bukti atau ada fakta yang menentang kecurigaan pada pemburu atau orang yang diduga terlibat pembunuhan. Perjuangan Fossey membuahkan hasil. Populasi gorila gunung meningkat, kesadaran dan kepedulian pada gorila bertambah. Adanya pariwisata alam liar serta melihat gorila turut membantu dana yang dibutuhkan untuk menjaga kelestarian satwa tersebut.

Sumber Internet: https://gorillafund.org/who-we-are/dian-fossey/dian-fossey-bio/, https://id.wikipedia.org/wiki/Dian_Fossey, https://www.bbc.com/indonesia/vert_earth/2016/05/160516_vert_earth_gorila

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun