Mohon tunggu...
Veronika tampubolon
Veronika tampubolon Mohon Tunggu... Lainnya - Melodi tertulis

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebuah "penyakit psiko-spiritual"

29 Juni 2022   15:50 Diperbarui: 6 Juli 2022   17:14 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO

Mengapa kejahatan bukan hanya muncul dari mereka yang tidam berpendidikan? Melainkan kejahatan juga muncul dari mereka yang dikenal berpendidikan? 

Contohnya di Indonesia yang melakukan korupsi besar-besaran justru mereka yang dikenal berpendidikan, begitu juga ketidakadilan, rasisme, selingkuh dan pelecehan seksual juga ada terjadi oleh oknum-oknum yang dikenal berpendidikan dan masih banyak contoh-contoh lain. Tidak peduli semaju apa pun zaman, nampaknya kejahatan juga terus maju dan eksis dengan berbagai bentuk dan rupanya.

Platonis berpandangan bahwa manusia itu rasional, mengetahui yang baik berarti melakukan yang baik, maka orang-orang yang sangat jahat berarti tidak benar-benar memahami kebaikan yang sebenarnya sehingga untuk memperbaiki kebiasaan jahat , tradisi klasik merekomendasikan pendidikan sebagai solusi. Namun Agustine sama sekali tidak setuju dengan klaim ini, pria dan wanita tidak bisa begitu saja dibiasakan dengan kebajikan. Mereka bahkan tidak bebas untuk mengikuti kebaikan yang mereka pilih.

Agustine mengatakan penyebab utama dari kondisi kejahatan bukanlah sekedar kurangnya pendidikan maupun lingkungan yang buruk, melainkan itu adalah penyakit psiko-spiritual, dosa. Itulah yang lebih mendasar merusak keinginan kita untuk kebaikan. 

Alisson juga menegaskan bahwa manusia disatu sisi memiliki kemampuan fisik, intelektual, kreatif, sosial dan relasional yang signifikan. Namun disisi yang lain manusia juga memiliki kecenderungan melakukan penyalahgunaan yang mengerikan dari banyak kemampuan itu sehingga mendatangkan malapetaka diantara mereka.

Oleh karena itu, selain pendidikan dan lingkungan yang baik, dibutuhkan kekuatan yang cukup kuat untuk menyembuhkan kerusakan batin, kehendak dan hawa nafsu yang disebabkan oleh dosa. Kekuatan itu adalah kasih karunia Allah.

Buku sumber bacaan: Educational Thought (Bloomsbury Publishing, 2014 ), A Theology for Christian Education (B&H Publishing group,2008)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun