Mohon tunggu...
Elang Segara
Elang Segara Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang yang kuat dalam kelemahan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema Menyekolahkan Anak di SD Negeri

28 Oktober 2019   22:00 Diperbarui: 28 Oktober 2019   22:13 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

'Sekarang loh Pak, menyekolahkan anak di SDN hanya legalitas, faktanya mereka bersekolah di rumah dalam bimbingan orang tua dan atau guru privat" kata seorang wali siswa.

"Anakku tidak bersekolah selama lima hari, tak ada pemberitahuan sama sekali dari pihak sekolah, apa gak keliru ini, masa sama sekali gak ada surat dari sekolah? Kebetulan anak saya ini agak nakal dan pernah trauma sekolah karena diancam dikeluarkan karena bertengkar dengan teman kelas"

"Wahh,, sekali waktu saya pernah mengawasi anak saya di sekolah. Dua jam saya duduk di depan kelas, mendengarkan dan memperhatikan. Selama dua jam itu tidak satu kali pun si ibu guru menyamperin siswanya, astaga. Apa memang begitu ya cara kepengajaran zaman now? Kok sama sekali tidak ada budaya melayani siswa, ngemong siswa, mengikat emosional siswa"

"Saya mendengarkan cara mengajar si guru kelas tiga SD tentang global warming. Miris hati saya. Didikte itu siswa satu kelas, waktu siswa minta diulangi, eh diomelin sama ibu guru 'kamu sih rame aja dari tadi, dengarkan ya, dengan nada judes, jutek" ngelus dada.

"Anehnya tidak ada buku penghubung. Alasan gurunya, tidak memungkinkan mengurusi buku penghubung, banyak kerjaan tapi kalau orang tua menanyakan ke group orang tua dijawab jutek sama wali kelasnya"

"Pernah si wali siswa mengantarkan anaknya karena terlambat ada 15 menit berdiri di depan pintu sama sekali tidak ada penyambutan dari wali kelasnya, malah si wali siswa yang menuntunnya masuk sampai kelas dan duduk, ckckck"

"Anak saya pernah bertengkar hebat dengan temannya, kami dipanggil pihak sekolah. Sebagai orang tua saya sadar betul kalau anak saya memang agak usil. Dia mohon maaf ke wali kelasnya, blass dicuekin, mukanya malah melengos. Selidik demi selidik, anak saya cerita kalau si guru sepertinya sangat membencinya makanya tidak mau memaafkannya"

".........." dan masih banyak curhatan lain tentang sekolah SD Negeri. Yang membuat semakin miris adalah jika wali siswa ini ditanya oleh lawan bicaranya,

"Sebentar yang Bapak/Ibu ceritakan ini dimana? Negeri atau swasta?"

"SD Negeri.."

Maka tertawa ngakaklah yang mendengar curhatan wali siswa SDN ini. Secara umum, banyak orang menilai bahwa keluhan-keluhan wali siswa tentang kualitas guru SDN adalah sesuatu yang wajar dan sewajarnya pula mereka harus menerima apa adanya karena biaya bulanan gratis, kenapa harus banyal tuntutan supaya siswa juga dilayani seperti SD Swasta terutama yang berbasis agama dengan biaya yang mahal, harga menunjukkan kualitasnya, begitulah kira-kira. Kebanyakan orang pada umumnya menilai tidak sepantasnyanya wali siswa yang anaknya bersekolah di negeri menuntun lebih sesuai harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun