Mohon tunggu...
B. Verico Meitrikaswara
B. Verico Meitrikaswara Mohon Tunggu... -

MAHASISWA PERTANIAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Potensi Mobil Listrik Indonesia Menggunakan Energi Terbarukan

2 Oktober 2017   21:33 Diperbarui: 13 Oktober 2017   21:22 6633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mobil merupakan alat transportasi yang  sering digunakan oleh masarakat Indonesia saat ini. Namun mobil yang digunakan berbahan bakar fosil ( minyak bumi ) yang  tak ramah lingkungan. Setiap tahunnya populasi mobil di Indonesia terus bertambah, hal ini tentunya akan cukup banyak memerlukan bahan bakar  dari minyak bumi, bukan tidak mungkin energi fosil yang ada saat ini akan habis dikemudian hari dan menjadi langka. Untuk mengatasi hal itu diperlukan inovasi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan, untuk itu rasanya mobil listriklah yang cocok menggantikan mobil berbahan bakar fosil yang selama ini masih digunakan masarakat Indonesia.

Mobil listrik adalah mobil yang digerakan dengan motor listrik dan mengguakan energy listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energy lainya. Mobil listrik mempunyai keunggulan bila dibandingkan dengan mobil yang berbahan bakar fosil (minyak bumi), dengan mobil listrik lingkungan akan tetap terjaga ini karena mobil listrik tak menghasikan gas buang kendaraan bermotor (CO, CO2 dan Pb) yang biasa dikeluarkan oleh mobil berbahan bakar fosil (minyak bumi). Mobil listrik  di Indonesia sebenarnya sudah menjadi fokus pemerintah sejak empat tahun yang lalu dengan menjadikannya sebagai progam nasioanal dan saat ini masih dalam tahap kajian, ditargetkan sekitar 20 persen mobil listrik besasis electric vehicles akan diproduksi pada tahun 2025.

Lalu bagaimana pengembanganya? Pengembagan mobil listrik di Indonesia  saat ini masih mengalami banyak kendala salah satunya adalah dibutuhkan modal yang besar terutama modal pengadaan energy listrik sebagai sumber tenaga utama. Melihat fakta yang ada seperti yang kita ketahui bersama, pasokan listrik di Indonesia saat ini masih mengalami defisit, terutama di daerah-daerah masih belum memadai, masih banyak daerah yang masih gelap atau belum terjangkau arus listrik. 

Berdasarkan data potensi desa Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014, terdapat 2.519 desa yang belum menikmati listrik. Pada tahun 2015 angka elektrifikasi nasional sendiri masih berkisar pada 76%, hal ini menyebabkan terjadinya krisis listrik di pelosok-pelosok Kalimantan, Sumatra, Papua, dan banyak wilayah lainnya.

Selama ini untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional, pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN Pesero) masih mengandalkan pembangkit listrik yang menggunakan energy yang tidak dapat diperbarui seperti minyak bumi, batu bara, dan gas. Berdasarkan data dari PT. (Persero) PLN, dikutip databoks.katadata.co.id bauran penggunaan energi di Indonesia per Oktober 2016 terbesar adalah konsumsi batubara mencapai 58 persen. 

databoks.katadata.co.id
databoks.katadata.co.id
Energi lain yang mendominasi adalah LNG dan gas masing-masing sebesar 6 persen dan 19 persen, sedangkan untuk energy terbarukan (EBT) sebesar 0 persen. Bila hal ini terus menerus dilakukan tanpa adanya alih energy, bukan tidak mungkin sumber energy tersebut akan habis. Dengan kondisi yang ada saat ini tentunya akan sulit bagi pemerintah untuk mendorong pengembangan transportasi mobil listrik kedepanya sebagai alat transportasi ramah lingkungan di Indonesia.

Bila dibandingkan dengan negara Kosta Rika indonesia masih kalah. Kosta Rika adalah negara terkecil kedua di Amerika Tengah namun siapa sangka dalam hal pemanfaatan energi terbarukan negara ini berhasil mencatatkan dan mengesahkan prestasi sebagai negara dengan penggunaan sumber daya energi terbarukan selama 75 hari berturut-turut di tahun 2015. Ini karena komitmen, kebijakan dan serta strategi pemerintah Kosta Rika ingin menjadi negara carbon-neutral pada tahun 2021.  

Seharusnya Indonesia mampu bahkan bisa melebihi negara Kosta Rika,namun pemanfaatan energi terbarukan yang kurang optimal di Indonesia menjadi faktor utama . sebagai contoh energi terbarukan yang harusnya bisa dimanfaatkan dengan baik di indonesia untuk dijadikan listrik adalah energi surya . Energy surya (sinar matahari) dapat dimanfaakan sebagai pembangkit listrik (PLTS), pembangkitan listrik menggunakan alat  berupa panel surya (solar thermal) dan panel fotovoltaik keduanya mempuyai fungsi untuk menangkap atau menerima panas dan mengubah energy surya menjadi  listrik. 

Salah satu keunggulan pembangkit listrik menggunakan energy surya panel thermal adalah daya yang dihasilkan cukup besar bisa mencapai MV. Tidak hanya dengan surya  energy angin ( gerak ) juga bisa dimanfaatkan ,energi angin akan memutar turbin angin. Turbin angin akan bekerja berputar,Kemudian lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator merupakan alat mengubah energi gerak menjadi energi listrik Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai.

Bila energi tersebut dikembangkan akan sangat berpontensi mengingat bentuk relief Indonesia yang terdiri dari kawasan dataran rendah hingga dataran tinggi serta berikilm tropis, sebenarnya menyimpan potensi energi alam yang luar biasa. Salah satunya datang dari pemanfaatan energi angin dan energy surya. Bukan tidak mungkin akan membuat pasokan listrik untuk kedapanya akan terjaga sehingga pengembangan mobil listrik yang dilakukan Pemerintah bisa direalisasikan pada masarakat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun