Gempol, Karanganom, Klaten (05/08/2022), Sampah plastik saat ini menjadi penyumbang sampah terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Banyak upaya yang perlu dilakukan untuk mengurangi sampah plastik sebagai upaya menjaga lingkungan tetap baik. Upaya yang dilakukan dengan mengurangi penggunaan sampah plastik maupun mengelola sampah plastik itu sendiri. Salah satu Pengelolaan sampah plastik dapat dilakukan dengan cara ecobrick.
Ecobrick dikenal dengan 'bata ramah lingkungan' karena memiliki tekstur yang kuat. Ecobrick sendiri merupakan suatu botol plastik yang diisi dengan sampah-sampah plastik bersih dan kering yang dipadatkan. Dimana nantinya ecobrick dapat dikreasikan dan dimanfaatkan sebagai furnitur, perabotan indoor, bahkan dapat digunakan sebagai bahan blok bangunan.
Adanya kegiatan edukasi pentingnya mengelola sampah dan pembuatan ecobrick dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022 bernama Salsabila Ayu Ramadhina dari Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan 2019. Pengedukasian tersebut ditujukan kepada ibu-ibu PKK Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten pada Jumat, 05 Agustus 2022.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat ecobrick seperti botol plastik dan sampah-sampah plastik diambil dari Omah Limbah yang dikelola oleh salah satu warga Desa Gempol yaitu Bapak Mateus Eddy Nugroho dan Ibu Ponirah. Program kerja ini bertujuan untuk memberikan edukasi akan pentingnya mengelola sampah plastik. Kemudian dilakukan demonstrasi langsung pembuatan ecobrick. Selain melakukan demonstrasi mengenai cara membuat ecobrick juga memperlihatkan hasil karya dari ecobrick yaitu meja kecil yang dapat digunakan untuk tempat vas.
Diharapkan dengan adanya program edukasi mengenai pentingnya mengelola sampah dan pembuatan ecobrick dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dengan mengelola sampah.
Penulis : Salsabila Ayu Ramadhina