Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lika-liku Menuju Rezekinya Allah (Bab 2 Dikhitbah)

25 Maret 2021   11:16 Diperbarui: 25 Maret 2021   11:41 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dopri/ dikhitbah lelakiku

Oleh : Vera Syukriana, S.Pd

Siapa sangka kuliah S1 kuselesai? Harapanku untuk menjadi sarjana hampir pupus. Karena orang tuaku sulit mendapatkan biaya kuliah. Berkat yakin dan izin Allah, akhirnya gelar sarjana aku peroleh.

Banyak rintangan yang kualami selama menyelesaikan kuliah. Mulai dari susahnya mendapatkan izin untuk kuliah. Ketakutan orang tua kumenguliahkan karena merasa tidak cukup biaya.

Berkat bantuan Allah melalui tangan seorang dermawan. Allah kirimkan orang tua asuh yang mau menguliahkan dengan membantu biaya uang semester. Akhirnya, gelar sarjana kuperoleh juga.

Maret 2013, aku wisuda sarjana. Kupersembahkan gelar ini untuk orang tua tersayang dan orang tua asuhku. Orang tua yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam penyelesaian kuliah hingga mencapai momen yang kutunggu-tunggu.

Hari itu terasa bahagia. Terlihat dari raut wajah orang tuaku. Air mata bahagianya bercucuran ketika mereka melihatku naik kepanggung dan menerima ijazah dari rektor.

Wisudaku telah selesai. Aku tetap bertahan di Kota Bukittinggi dengan bekerja menjadi guru SDN 06 Pulai Anak Air dan bdertahan pada satu hati yaitu menjadi kekasih Hendra Sucipto. Aku menjalani pekerjaan yang sudah lama kujalani di sini. Sejak tahun 2020 aku menjadi guru di sini. Aku bekerja sambil kuliah. Pagi mengajar, siang kuliah, dan sorenya aku mengajar bimbel.

Kota Bukittinggi adalah kota yang sangatku senangi. Cuacanya yang adem membuatkan bertahan dan tidak mau meninggalkan kota ini. Baegitu banyak kenangan yang kuukir di sini. Sejak tahun 2006 aku kuliah D2 PGSD dan melanjutkan kuliah S1 masih di Kota Bukittinggi dengan jurusan yang sama. Sekitar 7 tahun aku berada di sini.

Tahun 2013, tahun yang sangat berat bagiku. Tahun ini Papa sering sakit. Semakin hari kesehatan Papa makin menurun. Kebetulan saat itu, kakak laki-lakiku ( saudaraku yang nomor empat) menemukan jodohnya. Dia berniat ingin menikahi wanita pilihannya. Papa kurang menyetujui hubungan mereka. Ada suatu hal yang membuat keluargaku kurang suka tapi pada akhirnya tetap disetujui karena keinginan kakak yang begitu besar untuk memperistrinya.

Papa juga menginginkanku untuk menikah dengan Hendra. Keluarga besarku menyetujui dan menyakan kesiapanku. Keluargaku menginginkan ini agar aku dan kakak bisa resepsi langsung dihari yang sama. Papa ingin melihat anak-anaknya bersanding dikala masih hidup dan berharap bisa menjadi semangat untuk dia sembuh.

Aku menanyakan pada Hendra kesiapannya. Dia sangat menginginkan aku menjadi kekasih halalnya tapi dia belum siap karena dia belum punya banyak uang dan masih kerja swasta. Dia ingin adek perempuan satu-satunya tamat kuliah dan ingin buatkan Mama rumah. Aku tidak mungkin menunggu keinginannya tercapai. Menurutku, ini sangat lama. Saat itu umurku sudah memasuki 25 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun