Sering kita mendengar kalimat "berbukalah dengan yang manis", orang memaknainya kalau buka puasa harus dengan hidangan manis. Sebenarnya hal ini salah pemahaman, jaman dahulu Rasululloh Muhammad setiap buka puasa dengan kurma. Jadi sebenarnya yang di maksud makanan manis adalah kurma, bukan hidangan lain yang rasanya manis.
Salah kaprah ini juga berlaku untuk kata takjil, yang arti sebenarnya menurut kamus besar Bahasa Indonesia artinya menyegerakan. Jadi maksud dari takjil adalah menyegerakan berbuka, namun sekarang kata takjil dipakai untuk menyebut makanan manis buka puasa. Seperti kolak, candil, biji salak dan lainnya.
Ngomongin tentang takjil di tempat saya ada satu jenis makanan khas saat bulan puasa, kalau hari lain susah mencari makanan ini kalau tidak pesan sama yang biasa membuat. Namanya kembang gempol, terdiri dari beberapa tepung warna warni yang di sebut kembang dan bulatan putih tepung beras yang di sebut gempol.
Kembang gempol ini terbuat dari tepung beras dan tepung terigu. Tepung beras diuleni dengan air jangan sampai terlalu basah lalu di bulat-bulat dan di kukus, tidak berada dan adem di makan. Lalu ada adonan tepung terigu yang diuleni lalu digulung kecil-kecil terdiri dari warna merah muda, hijau dan coklat yang menarik dan rasanya manis.
Cara menikmati kembang gempol ini dengan memberi kuah santan, bisa santan asin atau manis tergantung selera karena rasa kembang gempol sudah manis dan tawar jadi banyak yang lebih suka santan asin. Kalau buka puasa dengan kembang gempol rasanya sudah kenyang walau belum makan nasi, karena ada tepung beras yang mengenyangkan dan tidak enek di makan.
KBC-26 Brebes Jateng