Situasi COVID-19 makin membuat warga merasa kurang nyaman, apalagi para pemudik makin banyak yang pulang kampung. Hal ini ditanggapi dengan cepat okeh Edi Riyanto Kepala Desa Kalijurang Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes.
Edi riyanto merangkul pemerintah desa, polsek Tonjong, koramil, PKK, bidan desa, FKD, RDS, karang taruna, GP Ansor, Gesture, Fatayat, RT dan RW. Membentuk 3 posko pencegahan COVID-19, posko 1 di Sidamulya yaitu pertigaan ke arah Kalijurang dan Dukuh mingkrik. Posko 2 di Ledug dan Posko 3 di Kalijurang. Ke tiga posko tersebut ditempatkan dipersimpangan sehingga bisa menghadang orang-orang yang mau masuk ke Desa Kalijurang.
Posko-posko itu di jaga oleh beberapa orang dari beberapa unsur masyarakat, pertama kendaraan apapun yang mau lewat dihentikan. Baik mobil ataupun motor semua disemprot disinfektan, lalu orang-orangnya masuk ke bilik yang terbuat dari plastik kemudian didalam memgangkat tangan dan berputar. Dari sudut-sudut atas bilik ada kran semprot yang mengeluarkan disinfektan, lalu keluar.
Setelah penyemprotan lalu menuju meja pengecekan suhu tubuh, satu persatu ditanyakan nama, asal, tujuan, keperluan dan nomer HP. Kalau suhunya normal maka bisa langsung melanjutkan perjalanan, bila suhu tubuh dianggap tinggi maka dilaporkan dan harus diperiksa lebih lanjut.
Rohmawati, S. Pd. Ketua Fatayat NU Kalijurang sebagai salah satu petugas pemeriksaan di posko tersebut menjelaskan bahwa kegiatan ini digagas oleh Keoala Desa Kalijurang untuk mengantisipasi makin banyaknya para pemudik ke Desa Kalijurang, agar sebelum masuk desa bisa dicek kesehatannya dan diberi pemahaman tentang COVID-19.
"Kasihan kalau yang merantau tidak boleh pulang karena di sana mereka tidak kerja, tidak apa-apa pulang yang penting mengikuti prosedur agar bisa membantu pemutusan wabah corona ini," tambah Rohmawati menegaskan.
Langkah ini sangat berarti bagi semua pihak, demi kesehatan warga dan juga para pemudik juga. Di posko mereka akan diberi pemahaman tentang pentingnya cuci tangan, terutama bagi para pemudik akan diarahkan untuk langsung pulang tapi jangan bersalaman atau menyentuh anggota keluarga. Begitu masuk rumah langsung mandi air hangat dan berganti pakaian. Anggota keluarga juga harus langsung melaporkan pada RT atau RW setempat, setelah itu pemudik dan anggota keluarganya mengkarantina mandiri tidak keluar rumah selama 14 hari.
Kegiatan ini baru dilakukan 2 hari ini, sesuai rencana dilaksanakan selama 14 hari sampai 2 bulan tergantung situasi selanjutnya. Semoga kegiatan ini menular ke desa lain sehingga akan mengamankan warga dan orang yang datang dari luar daerah.
KBC-26 Brebes Jawa Tengah