Serena Williams mengandaskan perlawanan Angelique Kerber pada final Wimbledon dengan skor 7-5 dan 6-3 lewat pertandinan yang cukup alot Sabtu (9/7). Torehan ini menambah koleksi juara turnamen paling bergengsi Grand Slam dengan 22 gelar sekaligus menyamai rekor Steffi Graf.
Keberhasilan ini tentu melewati prestasi petenis wanita besar lain seperti Chris Evert, Martina Navratilova maupun sang legenda Billie Jean King. Sebuah pencampaian yang luar biasa mengingat sepertinya setiap tahun dunia tenis wanita memunculkan petenis-petenis berbakat. Namun sepertinya belum mampu memupus dominasi Serena Williams.
Petenis asal Michigan Amerika Serikat itu mulai disebut-sebut sebagai the rising star ketika dirinya menyabet gelar US Open tahun 1999. Gelar pertama untuk kelas Grand Slam. Sejak saat itu ia terus menjadi langganan juara di berbagai turnamen. Berdasarkan ranking WTA, Serena adalah petenis wanita nomor satu dunia saat ini yang tidak tergoyahkan lebih dari 5 tahun.
Kehadiran Serena Williams di Wimbledon sebenarnya tidak lepas dari bayang-bayang cedera lutut yang dialaminya sejak Perancis Terbuka. Walau berhasil mencapai babak final Serena harus takluk straight set langsung dari petenis asal Spanyol Garbine Muguruza. Januari lalu ia juga menarik diri dari tim AS dalam kejuaraan Hopman Cup di Perth Australia.
Memang usianya sudah 34 tahun namun saudara kandung petinis Venus Wiliams itu sepertinya unstoppable. Sejauh ini belum terlihat petenis tangguh yang mempunyai fisik dan skill yang sempurna seperti Serena. Maka bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan mudah baginya untuk melewati rekor 24 gelar Grand Slam yang selama ini masih dipegang Margaret Court. Cuma terpaut 2 tropi saja untuk menyamainya.
Serena Williams bukan sekedar ratu tenis dunia, namun ia akan menjadi legenda di dunia tenis yang akan menginspirasi banyak atlet muda untuk mengikuti prestasinya.
