Seorang kuli bangunan asal Desa Lengkong Wetan Donorejo, Kabupaten Demak Jawa Tengah bernama Agus Pujianto sukses mendirikan sebuah taman bacaan dan bimbingan belajar untuk anak-anak disekitar tempat tinggalnya.
Tidak tanggung-tanggung, hampir seratus orang anak aktif belajar di Bimbel “Anak Cerdas Indonesia” milik Agus yang dikelola bersama istrinya Munawaroh. Hebatnya lagi Agus sama sekali tidak memungut biaya alias gratis.
Berawal dari sebuah cita-cita semasa pacaran, pasangan ini bertekad mendirikan sebuah taman bacaan sekaligus tempat bimbel bagi anak-anak di lingkungan tempat tinggal mereka. Mereka ingin ada sarana dimana anak-anak bisa membaca berbagai macam buku bacaan yang sulit mereka beli.
“Dari awal kenal kami berdua senang dengan kehidupan anak2... Akhirnya sering ngobrol masalah rencana kedepan kalau kami berjodoh, ternyata keinginan kami hampir sama dan cita2pun sama ingin jadi tenaga pendidik. Alhamdulillah ternyata kami berjodoh hingga keinginan itu semakin kuat, karena awalnya saya cuma kuli bangunan yang maaf gajinya kecil, perlahan kami beli buku bekas, dikumpulkan sedikit demi sedikit.” demikian cerita Agus.
Agus yang hanya tamatan SD itu juga merasa prihatin melihat anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai. Apalagi semasa pandemi jam belajar di sekolah juga jauh berkurang. Sehingga bertekad untuk mewujudkan apa yang ia cita-citakan.
Kemudian rumah sederhana dari kayu yang ia tempati bersama istri dan dua anaknya ia sulap menjadi taman bacaan yang nantinya digunakan juga sebagai ruang untuk belajar. Kondisi rumah beralas tanah yang ditutupi karpet plastik itu sama sekali tidak menjadi hambatan Agus untuk mewujudkan cita-cita mulia itu.
Ketika ditanya mengapa bercita-cita memiliki perpustakaan, Agus menjawab bahwa ia dan istri sedari dulu memang hobi membaca membaca. Namun karena keterbatasan ekonomi orangtua tidak ada uang untuk membeli buku. Keduanya berharap hal tersebut tidak dialami oleh anak-anak mereka dan juga anak-anak yang lain.
Ia ingin anak-anak walau tinggal di desa melek literasi. Anak-anak harus akrab dengan buku bacaan agar semakin luas wawasan dan cara berpikir. Anak desa tidak boleh kalah dengan anak-anak lain yang memiliki akses pendidikan lebih baik.
Apa yang dirintis Agus bersama istri kemudian mendapat respon dari mutualannya di Twitter. Ternyata walau cuman tamatan SD Agus sudah melek digital. Akun Twitter @Klungsu01 miliknya saat ini mempunyai 3000-an followwer. Sumbangan baik berupa buku bacaan dan alat tulis berdatangan ketika ia memposting kegiatannya.