Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peduli Rohingya tapi Jangan Lupakan Yaman

10 September 2017   14:31 Diperbarui: 11 September 2017   00:03 1661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buthaina (5th) korban perang saudara Yaman (cnn.com)

Perhatian masyarakat Indonesia saat ini tertuju pada pengungsi Rohingya. Tayangan video dan foto yang menunjukan kondisi mengenaskan Rohinya berseliweran di lini masa media sosial. Tidak terkecuali media cetak maupun elektronik. Menggugah rasa empati masyarakat Indonesia yang terkenal suka menolong.

Demonstrasi mengecam pemerintahan Myanmar dilakukan hampir di semua kota. Hebatnya lagi aksi-aksi itu melibatkan politisi dan kepala daerah. Diikuti aksi penggalangan dana bagi para korban. Sebagai bentuk solidaritas sesama Muslim.

Entah mengapa tragedi kemanusiaan yang terjadi di Myanmar sepertinya begitu 'seksi'. Ada yang tega memanfaatkan tragedi tersebut untuk menyerang Jokowi. Seperti yang diungkapkan Kapolri Tito Karnavian beberapa waktu lalu.

Bagaimana dengan Yaman?

Negara di Timur Tengah ini sedang mengalami tragedi kemanusiaan yang jauh lebih dahysat dari apa yang sedang terjadi di Myanmar. Namun sepertinya luput dari perhatian masyarakat Indonesia. Apakah karena jaraknya yang jauh?

Konflik yang terjadi di negara Timur Tengah paling miskin itu sudah berlangsung 20 bulan. Tidak ada tanda-tanda akan berhenti. Sudah pasti warga sipil yang menjadi korban. Data PBB menunjukan warga sipil yang tewas sudah mencapai 10.000 lebih dan 1 juta jiwa terpaksa harus mengungsi.

Faksi Houthi yang loyal terhadap mantan Presiden Ali Abdullah Saleh berhasil menduduki kota-kota penting Yaman termasuk ibukota Sanaa. Mereka coba menyingkirkan pemerintahan yang sah dibawah kepemimpinan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi.

Konflik semakin parah karena melibatkan 2 kekuatan besar di Timur Tengah yaitu Arab Saudi dan Iran. Arab Saudi saat ini memimpin pasukan koalisi multinasional dengan anggota antara lain Mesir, Bahrain, Sinegal, Maroko dan juga Malaysia diantaranya. Dan tentu saja dengan dukungan dari Amerika Serikat dan Inggris.

Sedangkan kubu oposisi (Houthi) mendapat dukungan dari Iran, Rusia dan China. Iran sendiri jelas mendukung Houthi yang notabene kelompok Syiah. Disamping itu Teheran sepertinya ingin mengembalikan kejayaan kerajaan Persia. Perlu diingat bahwa mereka sudah menancapkan pengaruh di Suriah, Lebanon, dan Irak.

Serangan udara Arab Saudi di sebuah pasar di kota Khouka beberapa waktu silam menewaskan sedikitnya 20 orang. Sedangkan Agustus lalu, serangan koalisi menghantam apartemen, sekolah, rumah sakit serta fasilitas publik lainnya. Korbannya kebanyakan wanita dan anak-anak.

buthaina berhasil selamat (abc.com)
buthaina berhasil selamat (abc.com)
Buthaina Muhammad Mansour

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun