Mohon tunggu...
Venny Sallyana
Venny Sallyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa desain interior

Tertarik dengan dunia seni desain

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Maximalisme, Gaya Desain yang Berani Heboh

10 April 2021   12:00 Diperbarui: 20 April 2021   15:38 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Interior Cafe Ngangenin (foto oleh : Venny Sallyana)

Dinding putih, lantai kayu, dan elemen-elemen geometris yang disusun dengan presisi sudah banyak sekali dijumpai pada desain interior masa kini. Namun apakah tren tersebut akan berubah? 

Tentu pada saatnya setiap tren akan berubah karena tiap jaman memberi kontribusi tren yang berbeda seperti generasi boomer dengan gaya luxurious nya, milenial dengan gaya minimalist nya, dan kini gen Z yang berani dan ekspresif memberi kontribusi 'maximalisme'. 

Mengutip dari artikel Forbes, "sejauh ini generasi Z adalah generasi yang paling beragam, dengan tingkat edukasi tinggi, nativisme digital, kesadaran sosial dan budaya, dan kecenderungan tinggi untuk lebih ekspresif." Disini dapat disimpulkan bahwa gen Z cenderung lebih berani dan mencolok dalam mengekspresikan diri dan hal ini terlihat pula dari jenis style estetika yang mereka adopsi, maximalisme. 

Apa itu maximalisme? Sederhananya maximalisme adalah kebalikan dari style minimalisme. Dimana menurut minimalisme "less is more", prinsip maximalisme adalah "more is more". Maximalisme mendekor interior dengan warna yang mencolok, elemen dekorasi yang ekstra, dan pernak-pernik antik sehingga memberikan kesan 'wow' pada ruangan. 

Luke Edward Hall, desainer interior berbasis London berkata, "interior maximalist dapat menjadi tempat pelarian fantasi dari dunia yang suram ini. Aku merasa dikelilingi oleh suasana dan benda-benda yang indah dan unik". Meski kembali ngetren-nya gaya maksimalisme ini dipengaruhi oleh life style gen Z, namun sebenarnya style maximalisme ini sudah banyak digemari oleh berbagai generasi sebelumnya.

Faktanya style maximalisme sekarang adalah hasil adopsi gaya dari era-era lampau seperti cottage core; estetika ala pedesaan Western, dark academia; estetika ala akademisi Eropa tahun 1940 an, retro, vintage, eclectic, dan banyak gaya lainnya yang tentunya kini dimodernisasi. Meski berawal dari tren fashion, kini style-style tersebut juga sudah merambah ke ranah desain interior karena orang-orang senang meromantisasi dan bernostalgia akan suasana pada jaman dulu. 

Indonesia sendiri tidak tertinggal dalam tren baru ini. Bahkan dengan gayanya sendiri seperti mendekor cafe ala Indonesia tahun 90an, salah satu contoh cafe Pondok Ngangenin di Bali ini dihiasi dengan berbagai pernak-pernik unik, furniture kayu dengan ukiran-ukiran, dan lampu gantung antik yang memberikan suasana hangat penuh nostalgia seperti di rumah lama. Tidak ketinggalan jajan-jajan jadul dan permainan-permainan jadul seperti ular tangga, congklak juga disediakan di sini.

Entrance Cafe Ngangenin (foto oleh : Venny Sallyana)
Entrance Cafe Ngangenin (foto oleh : Venny Sallyana)

Interior yang didominasi oleh furniture kayu dan rotan (foto oleh : Venny Sallyana)
Interior yang didominasi oleh furniture kayu dan rotan (foto oleh : Venny Sallyana)

Meja dengan permainan ular tangga (foto oleh : Venny Sallyana)
Meja dengan permainan ular tangga (foto oleh : Venny Sallyana)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun