Mohon tunggu...
Vebriyani Ratnawati
Vebriyani Ratnawati Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa fakultas sastra yang hobi menulis dan membaca berbagai versi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Refleksi Fakta Sosial dalam Drama China The First Frost

18 April 2025   20:24 Diperbarui: 18 April 2025   20:24 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber image: drama The First Frost diambil dari Instagram @Netflixph

Drama The First Frost adalah salah satu drama China yang tayang pada 18 Februari 2025 lalu di Netflix dan Youku berhasil menempatkan posisi drama terpopuler awal tahun. Drama ini diperankan oleh Bai Jingting sebagai Sang Yan dan Zhang Ruonan sebagai Wen Yifen disutradarai oleh Chu Yuning. Drama China The First Frost mengangkat tema tentang percintaan, trauma psikologis dan keluarga dengan jumlah 32 episode. 

The First Frost mengisahkan tentang kehidupan percintaan Sang Yan dan Wen Yifen yang penuh dengan lika-liku karena perbedaan latarbelakang kehidupan mereka. Sang Yan adalah anak sulung dari keluarganya, hidupnya dipenuhi dengan cinta, tidak kekurangan, penuh kehangatan, pun kedua orangtuanya tak pernah menuntut kebebasan Sang Yan layaknya anak-anak lainnya. Ia selalu memiliki kesempatan untuk memilih jalan hidupnya, perjuangannya tidak pernah dihalangi restu orangtuanya baik pekerjaan maupun cinta. Berbeda dengan Wen Yifen yang lahir sebagai anak satu-satunya namun kisah hidupnya yang sangat mengenaskan. Ayahnya meninggal saat Wen Yifen masih SMA, kemudian ibunya menikah lagi dengan laki-laki lain, meninggalkan Wen Yifen berjuang sendirian untuk masa depannya. Sejak ayahnya meninggal ia tak lagi didampingi, diberikan cinta, ia malah ditelantarkan. Awalnya ia dititipkan pada neneknya, namun saat neneknya meninggal, ia harus pindah ke rumah bibinya. Di sinilah ia mulai tak merasakan kehidupan. Setiap hari ia banyak menghadapi tantangan, hal-hal berat dalam hidupnya mulai menjerat tanpa ampun. Bibinya selalu membuat perhitungan, tak diperhatikan dan bahkan ia dilecehkan oleh saudara dari bibinya tersebut. 

Selain menguak kehidupan percintaan kedua pelaku utamanya, drama ini juga turut menyajikan beberapa fakta sosial yang cukup merajalela di dalam lingkungan sosial kita sekarang. Berikut adalah fakta sosial tersebut.

1. Trauma Psikologis

Peristiwa mengenaskan yang terjadi di masa lalu adalah salah satu pemicu terbesar munculnya gangguan kesehatan terhadap psikologis seseorang. Entah itu kehilangan seseorang yang berarti dalam hidup, penyerangan fisik dalam lingkungan sosial, buli dan lain sebagainya. Banyak peristiwa yang mengakibatkan hancurnya atau terganggunya kestabilan mental seseorang, misalkan yang terberatnya adalah penyerangan fisik. Hal yang tak sepele ini justru merajalela dalam lingkungan sosial kita masa kini, entah karena rendahnya kesadaran atau adanya beberapa faktor yang mendorong beberapa pelaku untuk melakukan tindakan tak bermoral. Serta adanya trauma psikologis terhadap peristiwa kehilangan orang yang berarti dalam hidup. Dalam drama The First Frost, tokoh Wen Yifen adalah tokoh sentral yang mengalami gangguan mental atau trauma psikologis akibat kehilangan, dan pelecehan seksual serta korban penelantaran. Setelah ayahnya meninggal, ibunya meninggalkan ia dan memilih keluarga barunya tanpa memikirkan dampak emosional terhadap perkembangan Wen Yifen yang masih tergolong sangat muda untuk diperlakukan seperti itu. Akibatnya Wen Yifen kesulitan melupakan masa lalunya karena harus bertarung dengan permasalahan baru yang ia hadapi setelah kehilangan ayahnya, selain itu tindakan pamannya cukup membuatnya semakin berubah dan lebih tertutup. 

2. Pelecehan Seksual 

Salah satu tindakan tak bermoral ini adalah salah satu kasus yang tidak bisa disepelekan tetapi juga semakin merajalela. Bahkan saat ini, hampir setiap hari banyak dilaporkan kejadian serupa terjadi dimana-mana. Penegakan hukum yang ketat tak memberikan dampak yang cukup besar untuk mengurangi jumlah kasus. Pentingnya kesadaran seseorang adalah hal yang dituntut untuk dipenuhi akan tetapi bertarung dengan napsu adalah sesuatu yang cukup sulit. Kerap kali logika dikelabui tanpa memikirkan dampak emosional, psikologis dan fisik korban. Wen Yifen adalah korban pelecehan seksual hingga akhirnya ia mengalami trauma berat, selain karena kehilangan orangtuanya tetapi juga karena tindakan kejahatan ini. Wajahnya yang rupawan dan sikapnya yang polos menjadi pintu akses bagi pamannya dan beberapa orang yang terlibat untuk melecehkan Wen Yifen. Kemudian, dalam lingkungan kerjanya ia dilecehkan pula oleh atasannya sehingga ia mendapatkan stigma buruk dan diskriminasi oleh rekan-rekan kerjanya yang menganggap Wen Yifen telah merayu atasan mereka. Banyak hal-hal berat yang ia lalui sehingga pada akhirnya membuatnya mengalami depresi berkepanjangan, stres berlebih dan gangguan kecemasan. 

Kita tidak dapat mengabaikan fakta ini, fakta yang dikemas dalam drama ini membuat kita sadar tentang seberapa dalam dan beratnya gangguan mental yang dialami oleh korban pelecehan ini. Mereka butuh perlakuan adil, dan diperlakukan selayaknya. 

3. Child Emosional Abuse

Meskipun usia Wen Yifen masih tergolong cukup saat ia ditinggalkan ayah dan ibunya tetapi ia masih berada dalam tahap perkembangan, baik secara mental maupun fisiknya. Perkembangan mental anak adalah proses yang tak bisa diabaikan dalam peran orangtua untuk mendidik dan membentuk karakter mereka. Setelah kehilangan ayahnya, Wen Yifen tentunya membutuhkan dampingan ibunya untuk memberikannya kekuatan baru dan mengeluarkannya dari keterpurukan. Namun, peran itu tak sepenuhnya dijalankan oleh sang ibu setelah ia memilih untuk menikah lagi. Wen Yifen kehilangan peran orangtua dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya sejak usia remajanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun