Mohon tunggu...
Muhammad VazaRizki
Muhammad VazaRizki Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Politik

Mahasiswa UIN Jakarta, ilmu politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Blunder? AHY Sebut Jokowi "Hanya Tinggal Gunting Pita"

24 September 2022   15:46 Diperbarui: 24 September 2022   15:48 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AHY. Sumber : suara.com

Sedang ramai diperbincangkan mengenai pernyataan AHY yang menyebut bahwa Presiden Jokowi hanya tinggal gunting pita. Pernyataan ini menuai banyak reaksi, termasuk dari Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu.

“AHY ini belum pernah duduk menjadi pejabat publik bisa saja ia salah membaca data-data lalu tidak paham membaca data-data” kata Adian dalam pernyataan salah satu wawancara KOMPAS.TV, (17/9/22).

Adian Beranggapan bahwa AHY hanya sekedar menuduh tanpa adanya data pendukung. AHY sendiri menilai bahwa keberhasilan pada era Jokowi hanya menjiplak rencana yang sudah dicanangkan pada era SBY.

Menurut penulis sendiri pernyataan ini adalah pernyataan yang kurang bermutu dikatakan ketua salah satu partai besar. Terlintas tanda tanya dalam pikirian saya “Apakah setiap pergantian rezim segala jenis rencana yang mau atau sedang dijalankan harus mangkrak? Hanya karna ini direncanakan oleh rezim sebelumnya”

Menurut saya, wajar bahwa pernyataan tersebut akan banyak menuai kecaman, karna bila kita lihat sendiri sampai sekarang masih banyak yang menyebutkan bahwa “AHY hanya anak kemarin sore dalam ranah politik” sehingga saya menilai bahwa permainan politik AHY belum bisa disandingkan dengan SBY atau bahkan dibandingkan oleh Jokowi. Mengingat pernyataan Adian Napitupulu yang menyebutkan bahwa AHY belum pernah duduk pada jabatan publik, juga membuktikan kualitas AHY masih perlu dibenahi.

Dari sudut pandang lain saya juga berpendapat bahwa memang beberapa proyek yang diwujudkan oleh Jokowi direncanakan oleh SBY seperti, jalan bebas hambatan di Bali dan beberapa proyek jembatan.

Namun bila dianalisis kembali, pada masa kampanye Jokowi memang Jokowi sendiri berfokus untuk meningkatkan infrastruktur yang ada. Pertanyaannya apakah kedepannya memang fokus yang dibangun Jokowi sendiri berhasil atau gagal?

Bila kita melihat efek yang ditimbulkan akan pernyataan AHY tersebut pada Demokrat cukup membuat huru-hara pada internal partai. Dilansir dari tempo.co Juru bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan banyak ancaman dan ketakutan setelah Agus Harimurti Yudhoyono atau yang lebih dikenal AHY berpidato di depan Forum Pimpinan Nasional (rapimnas).

“Kami menerima teror dan intimidasi, muji-muji Jokowi. Nyerang kami, kirim meme, ini dapat kontak dari mana ceritanya? Ini banyak yang WA, kader-kader juga. Bahkan dapat kontak yang tidak ada hubungannya ke partai, seperti anak istri,” kata Herzaky kepada Tempo, Senin, 19 September 2022.

Dari kesimpulan yang ada, bisa dianggap bahwa AHY melakukan blunder yang menyebabkan internal Demokrat menerima banyak serangan dari publik.

Meski begitu Demokrat tetap fokus untuk mencapai tujuan atau kepentingannya pada 2024 nanti dengan mulai mencari koalisi untuk dapat memenangkan pertarungan nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun